Selasa, 10 November 2009

Etika Menulis di Internet

Belakangan ini banyak masyarakat yang menjadikan media internet untuk menyalurkan aspirasi, kritik, serta yang belakangan ini marak dukungan terhadap pihak tertentu yang dinilai terzhalimi oleh pihak lain. Tetapi walaupun sebagai media yang bebas, tetap saja ada batasan-batasan untuk kita menulis pada media internet. Batasan-batasan itu pun diatur dalam Undang-undang. Selain itu juga terdapat etika yang mengharuskan kita menjaga tulisan kita agar tidak melanggar batasan-batasan yang dilarang.

Dalam artikel ini penulis mencoba mengutip beberapa etika dari beberapa blog yang penulis baca, yaitu sebagai berikut:
  1. Tidak mengandung SARA dan hal-hal pornografi.
  2. Tidak merugikan pihak lain.
  3. Sopan dalam penulisan.
  4. Tidak membajak karya orang lain.
  5. Tata bahasa harus benar.
Lima hal diatas menjadi poin krusial dalam menulis dalam internet. Karena jika salah satu dari lima hal tersebut dilanggar, kemungkinan akan ada pihak-pihak tertentu yang akan merasa dirugikan, atau bahkan dampak terburuk bisa menimbulkan konflik antar suku atau umat beragama. Karena itu sebelum kita menulis di dunia maya hendaknya kita meningkatkan kehati-hatian. Pikirkan tujuan yang hendak dicapai dari tulisan tersebut dan siap menanggung resiko dari apa yang ditulis.

Kita memang mempunyai kebebasan dalam mengemukakan pendapat, tetapi kebebasan berpendapat itu juga ada batasannya yaitu hak orang lain. Selama pendapat yang ditulis dan dipublikasikan pada dunia maya tersebut tidak merugikan orang lain dan bermanfaat, kita tidak perlu takut untuk menulis. Untuk itu sebelum menulis hendak mengerti tentang etika menulis, seperti menggunakan inisial untuk menunjuk ke seseorang jika bermaksud mengambil pengalaman tentang suatu kasus. Intinya yang harus dikritik di media adalah tindakan yang salah dan bagaimana solusinya supaya hal itu tidak terjadi lagi.

Ditulis oleh:
Bayu Bimantoro

Tidak ada komentar:

Posting Komentar