Senin, 17 Mei 2010

Puisi Negeri Para Bedebah

Ada satu negeri yang dihuni para bedebah
Lautnya pernah dibelah tongkat Musa
Nuh meninggalkan daratannya karena direndam bah
Dari langit burung-burung kondor jatuhkan bebatuan menyala-nyala

Tahukah kamu ciri-ciri negeri para bedebah?
Itulah negeri yang para pemimpinnya hidup mewah
Tapi rakyatnya makan dari mengais sampah
Atau jadi kuli di negeri orang yang upahnya serapah dan bogem mentah

Di negeri para bedebah
Orang baik dan bersih dianggap salah
Dipenjarakan hanya karena sering ketemu wartawan
Menipu rakyat dengan pemilu menjadi lumrah
Karena hanya penguasa yang boleh marah
Sedang rakyatnya hanya bisa pasrah

Maka bila negerimu dikuasai para bedebah
Jangan tergesa-gesa mengadu kepada Allah
Karena Tuhan tak akan mengubah suatu kaum
Kecuali kaum itu sendiri mengubahnya

Maka bila negerimu dikuasai para bedebah
Usirlah mereka dengan revolusi
Bila tak mampu dengan revolusi,
Dengan demonstrasi
Bila tak mampu dengan demonstrasi, dengan diskusi
Tapi itulah selemah-lemahnya iman perjuangan

Di negeri kita ini dapat kita jumpai beribu orang yang lemah tak berdaya, sedangkan yang kuat menari-nari berbahagia di atas pendetitaan mereka. Dari Puisi Negeri Para Bedebah, sudah dapat menggambarkan bagaimana kondisi negari yang sudah berantakan dengan para pemimpin bedebah yang tak punya rasa malu terhadap tindakan pendusta yang mereka lakukan. Bedebah-bedebah tersebut hidup mewah dan rakyat kecil dengan hinanya mengais samaph yang sebenarnya makanan yang layak lah menjadi santapan mereka. Bedebah hidup dengan bahagia, menipu rakyat adalah ciri khas mereka. Para bedebah adalah benalu bagi semua generasi mendatang hingga negeri kita merdeka.

Akhir Dari Penderitaan

Sudah hampir 10 tahun tubuh ini tertidur lemas diatas ranjang yang mulai lelah menahan berat tubuh ku yang mulai kurus dan tak berdaya, penyakit ini telah memakan habis tubuh ku dan juga organ yang ada didalamnya. Aku tak menyangka kuasa Tuhan memang ada, mengapa tidak?

Saat itu aku masih sangat gagah dan penuh dengan energi yang sepertinya tak akan ada yang bisa menggantikannya atapun menandinginya. Kejadian itu terjadi dengan cepat dan merenggut semua yang aku punya. Siang hari saat ku sedang sibuk bekerja menyiapkan keperluan untuk keluarga menantu ku yang akan tiba dari Jakarta, aku merasa terlalu lelah saat itu, aku kurang banyak beristirahat rasanya aku belum tidur 3 hari lamanya, hanya untuk menyiapkan semua yang diperlukan. Maklum rumah ku cukup luas walau hanya beralaskan coran semen dan berdinding bilik dengan semen yang belum permanen. Awalnya kepala ku terasa sakit, tubuh ku berguncang dengan kencang, aku tak sanggup menahanya dan akupun ambruk dalam seketika.

Saat kejadian itu berlangsung ada suami tercinta yang segera memanggil anak ku dan tetangga ku untuk menolong ku dan membawa ku ke rumah sakit terdekat. Saat aku bangun dalam keadaan linglung dan tak mengerti mengapa dan apa yang telah terjadi, jujur saja aku sempat bertanya-tanya karena saat ku bangun sudah ada anak-anak ku dan cucu-cucu ku yang sedang menangis dan tak ku mengerti lagi nampaknya aku ini telah terserang suatu hal yang paling buruk dan akan menjadi mimpi buruk untuk mereka semua. Dan ternyata benar, kekhawatiran ku, perkiraan ku. Diaknosa doctor mengatakan aku mengalami kelumpuhan. Kali ini kelumpuhan yang tak biasa, yaitu kelumpuhan total. Aku takut, aku gelisah, aku bingung…aku bukan manusia yang mau bergantung dalam kehidupan orang lain, aku mau semua berjalan dengan kehendak ku.

Waktu terus berjalan, detik…menit…jam…hari…minggu dan terus bergulir dengan ke angkuhannya. Saat ini sudah saatnya aku menjalani pengobatan bulanan ku, yang membuat ku takut, karena aku harus di akupunktur. Aku merasa sangat kesakitan, mengapa tidak? Berat badan ku awalnya 50 kg setelah berjalan 8 bulan berat badan ku turun derastis menjadi 39 kg, aku hanya berbalut kulit dan tulang saja, tiap kali jarum itu dimasukkan hanya ada air mata dan rintihan ku dan harapan yang mulai terasa sia-sia. Aku berharap bisa berjalan dan mengatur semua langkah ku, “ya…sekarep ku!!”. Tapi itu hanya menjadi hiasan dalam malam-malam buruk ku, menjadi kegelisahan ku, ketakutan ku, dan ke khawatiran ku. Kini aku bergantung pada orang lain, aku bergantung pada suami ku, aku bergantung pada anak-anak ku. Aku benar-benar merasa gelisah dengan penyakit ku ini, rasanya hanya ingin mati dan mengakhiri semua penderitaan ku.

Tapi di kala rasa kehancuran mulai menyelimuti ku, membawa kabut duka menutupi pandanganku, saat itu lah cahaya harapan yang ku tunggu datang. Ada hal yang indah selalu terselip di tiap penderitaan dan cobaan yang ku hadapi saat ini. Aku merasa sangat bahagia, karena saat aku masih sehat dulu aku kurang berkomunikasi dengan suami, anak-anak ku dan cucu-cucu ku, kini mereka hadir dengan kebahagiaan yang mereka punya, walau tidak sama sekali menghapus ke inginan ku untuk tetap sehat, walau kemungkinannya kecil, tapi aku bangga dan bahagia, aku dapat melhat langsung perkembangan dan tingkat pertumbuhan cucu-cucu ku langsung dan mendapatkan arti sebuah keluarga besar yang sebanarnya.

Kesabaran memang sangat diperlukan ditiap cobaan, manusia hanya dapat berkehendak dan Allah lah yang menentukan apa yang pantas untuk umat-Nya. Pada tanggal 8 Nopember 2009 tepat pada jam 11.15 pagi, kebahagiaan ku telah datang membawa semua harapan yang selama ini menjadi teman yang membimbing ku menghadapi semua cobaan yang ku alami dan ternyata saat itu lah semua berakhir, aku telah di panggil oleh Sang kholik kembali ke pangkuan nya bersama kekasih ku tercinta yaitu suami ku yang menemani ku 3 hari setelah kepergian ku.

“Allah telah menakdirkan dan apa yang Dia kehendaki maka akan Dia lakukan”Al-Hadist

“Di setiap tangisan akan berujung dengan senyuman, ketakutan akan berakhir dengan rasa aman, dan kegelisahan akan sirna oleh ke damaian” Orang Bijak


sumber : http://avatar-uhuii.blogspot.com/2010/04/manusia-dan-penderitaan.html

Valentine, Budaya Yang Kebablasan?

VALENTINE, BUDAYA YANG KEBABLASAN?

Bayu Bimantoro 17108333

4KA20

Jurusan Sistem Informasi

Fakultas Ilmu Komputer

1. Pendahuluan

Pengaruh globalisasi memiliki dampak besar bagi masyarakat, kebudayaan, dan nilai-nilai moral kita. Secara perlahan dan lambat-laut aktivitas-aktivitas sosial yang dulunya dianggap tidak bernilai sekarang telah diterima sebagai sebuah norma - sebuah bagian dan paket dari era modernisasi ini.

Hari Santa Valentine merupakan salah satu contohnya, yang belakangan ini telah booming mendadak dalam masyarakat kita dan sekarang diperingati dengan nuansa “keagamaan” baik generasi muda maupun yang tua. Media memiliki peranan besar dalam mempopulerkan perayaan ini dan dilain pihak telah melahirkan sebuah bisnis empuk untuk menjual pernak-pernik Valentine seperti bunga, coklat, hadiah dan lain-lain. Masyarakat kita terlihat mengikut begitu saja dan menerima kebudayaan global yang pada kenyataannya merongrong akar agama, keyakinan, dan nilai-nilai moral kita.

Kebanyakan orang tidak ambil pusing dan tidak merasa ragu dalam merayakan perayaan ini karena disebut sebagai hari “kasih sayang”. Kelihatannya ada pola pikir umum bahwa walaupun ini merupakan perayaan Kristiani, tidak ada salahnya merayakannya, karena tujuan kita bukan untuk mengikuti Kristiani, tetapi hanya untuk menebarkan cinta dan menunjukkan perasaan kita kepada orang yang kita cintai. Pola pikir seperti ini sebetulnya tidak memperhatikan kata “St.” dari St. Valentine, sehingga juga melupakan bahwa ini merupakan perayaan Kristiani. Meskipun anda mencoba untuk meyakinkan diri anda bahwa tidak ada salahnya merayakan perayaan ini tetapi sebetulnya anda tahu hakikat apa yang anda lakukan.

Jadi mari kita mengnalisis perayaan ini, memahami asal-usul perkembangannya dan pengaruhnya terhadap masyarakat kita serta bagaimana kita menyikapi hari ini sebagai masyarakat Indonesia yang menganut budaya ketimuran dan mengapa.

2. Sejarah Valentine

Asal-Usul Hari St. Valentine

Sejarah kristiani menyebutkan banyak asal-usul berbeda untuk hari Valentine ini, yang dikaitkan dengan santa-santa (saint) berbeda berdasarkan nama Valentine. Jadi asal-usul Kristiani dari hari ini juga dilingkupi oleh misteri. Perayaan ini bukan benar-benar merupakan perayaan Kristiani, karena dari sejarah diketahui bahwa pada kebudayaan paganisme (penyembahan batu dan berhala) Romawi dan Yunani, bulan Februari selalu dianggap sebagai bulan percintaan, bulan kesuburan dan bulan keturunan, dan sejarah membuktikan bahwa hari St. Valentine bersumber dari dua perayaan Romawi yanng paling cabul dan melibatkan kegilaan seksual yakni Lupercalia dan Perayaan Juno Februata, yang keduanya dirayakan pada tanggal 15 Februari.

Lupercalia

Festival ini dirayakan pada tanggal 15 Februari yang diadakan dengan tujuan untuk merayakan kesuburan atas nama dewa Romawi Lupercus yang juga disebut Faunus, sebuah perwujudan dari kesuburan, seksualitas, dan nafsu birahi. Dewa ini dilukiskan berkepala dan berbadan manusia tetapi sepotong badannya adalah kambing dan bertanduk.

Upacara dimulai dengan penyembelihan seekor kambing dan seekor anjing. Para pemuda dilumuri dengan darah hewan ini. Mereka dipakaikan kulit kambing (untuk meniru Lupercus) dan potongan-potongan kecil kulit kambling yang dopotong memanjang, yang disebut sebagai Februa. Mereka kemudian berlari keliling sambil menyerang wanita yang datang ke dekat mereka dengan Februa ini. Ini dianggap menganugerahi kesuburan bagi wanita tersebut.

Perayaan Juno Februata

Perayaan dewi Juno Februata dirayakan setelah upacara Lupercalia. Juno Februa adalah dewi cinta, pernikahan, dan wanita Romawi. Untuk perayaan ini, para wanita menuliskan nama mereka di kertas dan para lelaki akan menarik salah satu dari kertas terseut. Wanita yang namanya tertulis di kertas yang ditarik akan menjadi pasangannya untuk pesta seks pada hari itu.

Kristianisasi Lupercalia dan Juno Februata

Kristianitas sangat dipengaruhi oleh filosopi paganisme Romawi selama pemerintahan Kaisar Romawi Constantine I (288 - 337 S.M) yang menerima kristianitas tetapi perayaan paganisme terus berlangsung dibawah pemerintahannya dan filosofi paganisme juga terintegasi ke dalam kristianitas.

Pada tahun 494 S.M, Paus Gelasius I memutuskan untuk menekan perayaan paganisme. Dia menggantikan Lupercalia dengan Perayaan Purification of Virgin Mary, yang dirayakan sampai sekarang pada tanggal 15 Februari oleh Gereja-Gereja Katolik Ritus Timur.

Juga dikatakan bahwa dia menggantikan Perayaan Juno Februata dengan Hari St. Valentine dan memindahkan hari perayaannya ke tanggal 14 Februari. Perayaan ini tidak lagi melibatkan undian nama seperti sebelumnya tetapi digantikan dengan nama santa Kristian, dimana para pemuda harus mengikuti hari tersebut. Berbagai cerita dan legenda pun muncul, yang dikaitkan dengan banyak orang berdasarkan nama Valentine, untuk memberikan kredibilitas bagi Hari Santa Valentine. Munculnya tokoh-tokoh yang tidak jelas dalam legenda-legenda tersebut labih jauh membuktikan bahwa ini semata-mata merupakan upaya untuk menutupi perayaan paganisme dengan label Kristianitas karena kebudayaan tersebut tidak bisa dihilangkan dari masyarakatnya.

Simbol-Simbol Paganisme

Santa Valentine atau bukan, yang jelas perayaan ini telah kembali ke akar asal-usulnya. Cupid (simbol kasih sayang dalam bentuk seorang bocah telanjang dengan sayap dan busur serta panah), sebuah simbol kasih sayang yang umum digunakan, pada dasarnya merupakan dewa cinta erotik Romawi yang masih muda, yang berasal dari bahasa Latin Cupere - berarti hasrat.

Dewa-dewa dan dewi-dewi Romawi sebetulnya berasal dari Filosofi Yunani dan bandingan Cupid pada masyarakat Yunani adalah Eros - dewa cinta, seks, dan birahi yang utama.

3. Dampak Negatif Valentine

Berikut dampak negatif valentine yang dirangkum dari beberapa artikel:

Masyarakat Indonesia, terutama kalangan remajanya, telah kebablasan dalam memaknai dan merayakan Valentine Day tersebut . Hari yang diperingati setiap 14 Februari itu telah dimaknai sebagai hari untuk berpesta dan berbuat hal yang tidak bermanfaat. Selama ini, sering terjadi pemaknaan dan penyikapan yang menyimpang oleh kalangan pemuda dan remaja. Tujuan untuk menciptakan berbagi dan ungkapan kasih-sayang di persada bumi ini adalah baik, tetapi tak harus menunggu datangnya Valentine Day, tak harus pula diisi dengan hal-hal negatif yang melanggar norma masyarakat dan agama.

Di antara dampak yang sangat terasa dari mulai lunturnya nilai-nilai sosial yang menjadi dasar masyarakat kita saat ini adalah sikap apatis dan individualistis yang mulai menjangkiti jiwa-jiwa masyarakat Indonesia. Hal ini juga mempengaruhi tatanan hidup bermasyarakat yang telah ada. Sehingga dengan demikian perilaku kehidupan masyarakat sehari-hari pun telah berubah. Kini relatif sudah tak ada lagi jam malam orang bertamu. Masyarakat kian bebas dalam berperilaku. Mulai dari pegang-pegangan tangan hingga berpelukan di tempat umum, sudah dianggap biasa. Pacaran juga menjadi hal yang ‘wajib’ di kalangan anak muda. Kaum muda yang tidak berpacaran dianggap kuno.


Tidak hanya itu, kini media massa juga sangat berpengaruh dalam pola perilaku masyarakat. Media menanamkan budaya baru, yang membuat luntur pola kehidupan yang telah ada. Budaya-budaya yang masuk tanpa ada filter di depan, membuat semua terkafer dalam perilaku masyarakat. Sehingga ia telah membuat pergeseran-pergeseran dalam memaknai sesuatu. Termasuk makna Valentine’s Day yang identik dengan kasih sayang.


Hura-hura dan pesta pora kini tampaknya telah menjadi bagian gaya hidup kaum muda di negeri ini. Tengok saja apa yang dilakukan kaum muda kalau memiliki hajatan.
Mulai dari ulang tahun, kelulusan, pernikahan, hingga perayaan hari-hari spesial seperti Valentine’s Day. Menggelar pesta pora dengan acara yang tidak sesuai dengan norma ketimuran, itulah yang sekarang sering kita temui. Norma ketimuran yang menjunjung tinggi norma susila dan norma sosial terdegradasi oleh budaya asing yang masuk tanpa filter. Budaya asing kini menjadi ancaman serius terhadap nilai-nilai luhur yang telah ditanamkan nenek moyang sejak dulu.

Kesalahpahaman sebagian masyarakat kita adalah membayangkan perayaan Valentine identik dengan pesta mabuk-mabukan dan seks bebas. Padahal secara umum tidak demikian faktanya. Kebanyakan remaja Indonesia merayakan Valentine dengan tukar kado, makan coklat, beri bunga, makan malam. Dan tidak hanya antar pasangan kekasih saja, sebagian orang mengungkapkan hari kasih sayang ini kepada orang tua, anak, saudara, sahabat, handai taulan, dll.

4. Kesimpulan

Dari rangkuman artikel dampak negatif dari perayaan valentine dapat kita ketahui bahwah masih banyaknya masyarakat Indonesia yang salah memaknai dan merayakan hari valentine, terutama kalangan remaja. Sebagian dari mereka beranggapan bahwa perayaan hari valentine itu identik dengan pesta mabuk-mabukan dan seks bebas. Tentu saja pesta mabuk-mabukan dan seks bebas sangat bertentangan dengan budaya Indonesia. Tetapi yang patut dipertanyakan mengapa sampai banyak dari remaja Indonesia yang salah mengartikan makna dan perayaan valentine. Mungkin banyak dari para remaja itu yang tidak pernah diberikan sosialisasi tentang apa itu hari valentine. Mereka hanya tau apa itu hari velentine dari media massa atau dari teman yang sebenarnya dia sendiri tidak paham tentang makna dan perayaan hari valentine. Jadi peran pemerintah, sekolah, dan terutama orang tua perlu melakukan sosialisasi terhadap para remaja atau anaknya agar mereka tidak salah dalam mengartikan makna dan perayaan valentine.

Makna Hidup

Lulus SMA mau lanjut kuliah gak punya duit, putus asa ? Jangan !
Sudah Sarjana cari kerja gak dapet-dapet, putus asa ? Jangan !
Umur sudah kepala tiga mau nikah, gak datang juga tuh jodoh, putus asa ? Jangan !
Baru nikah beberapa bulan, tiap hari ribut terus, putus asa ? Jangan !
Rumah megah, mobil mewah, suami jarang pulang, istri sibuk arisan, anak keluyuran, putus asa ? Jangan !. Pokoknya jangan pernah putus asa apapun masalah kita, Oke !

Sahabat, tidak ada satupun manusia di dunia ini yang tidak diuji oleh Allah SWT dengan masalah, dan ujian itu selalu berbanding lurus dengan kualitas hidup dan Keimanan kita kita. Karena dengan ujian itulah kualitas daya juang kita, keimanan kita dan kesabaran kita akan terukur dan terbukti.

Namun jika ujian benar-benar menerpa kita, jangan coba-coba lari ke tempat yang tidak tepat, lalu kepada siapa kita lari ? ke Dukun/Paranormal ? jangan, ke kuburan atau tempat-tempat yang dikeramatkan ? apalagi disitu juga jangan !, ke Kyai/Ajengan/Syech/Ustadz ? jangan ! atau cari-cari guru spiritual, itu juga gak perlu ! lalu lari kemana ?

” Maka larilah kepada (menaati) Allah. Sesungguhnya aku seorang pemberi peringatan yang nyata dari Allah untukmu ”.( Adz-Dzariat : 50 ).

Jadi yang pertama kali kita harus lari dulu kepada Allah SWT, setelah itu Allah akan kasih petunjuk kepada kita atau mengirim kepada kita seseorang yang dapat membantu menyelesaikan masalah kita, Insya Allah.

” Apakah manusia itu mengira bahwa mereka dibiarkan (saja) mengatakan: "Kami telah beriman", sedang mereka tidak diuji lagi? ( Al-Ankabut : 2 )

” Dan sungguh akan Kami berikan cobaan kepadamu, dengan sedikit ketakutan, kelaparan, kekurangan harta, jiwa dan buah-buahan. Dan berikanlah berita gembira kepada orang-orang yang sabar ” ( Al-Baqoroh : 155 )

Oleh karena itu jangan pernah berputus asa karena karena PUTUS ASA itu identik KEKAFIRAN.

” Sesungguhnya tiada berputus asa dari rahmat Allah, melainkan kaum yang kafir". ( Yusuf : 87 )

” Dan orang-orang yang kafir kepada ayat-ayat Allah dan pertemuan dengan Dia, mereka putus asa dari rahmat-Ku, dan mereka itu mendapat azab yang pedih.” (Al-Ankabut :23 )

Seorang pria setengah baya mendatangi seorang guru, “Guru, saya sudah bosan hidup. Sudah jenuh betul. Rumah tangga saya berantakan. Usaha saya kacau. Apapun yg saya lakukan selalu sial. Saya ingin mati.”

Sang Guru tersenyum, “Oh, kamu sakit.”
“Tidak Guru, saya tidak sakit. Saya sehat. Hanya jenuh dengan kehidupan. Itu sebabnya saya ingin mati.”

Seolah-olah tidak mendengar pembelaannya, sang Guru meneruskan, “Kamu sakit. Dan penyakitmu itu sebutannya, ‘Alergi Hidup’. Ya, kamu alergi terhadap kehidupan. Penyakitmu itu bisa disembuhkan, asal kamu ingin sembuh dan bersedia mengikuti petunjukku.”

“Tidak Guru… Saya sudah betul-betul jenuh. Tidak, saya tidak ingin hidup.” Tolak pria itu
“Jadi kamu tidak ingin sembuh. Kamu betul-betul ingin mati?”
“Ya, memang saya sudah bosan hidup.”

“Baik, besok sore kamu akan mati. Ambillah botol obat ini. Setengah diminum malam ini, setengah lagi besok sore jam enam, dan jam delapan malam kau akan mati dengan tenang.”

Giliran dia menjadi bingung. Setiap Guru yang ia datangi selama ini selalu berupaya untuk memberikannya semangat untuk hidup. Yang satu ini aneh. Ia bahkan menawarkan racun. Tetapi, karen ia memang sudah betul-betul jenuh, ia menerimanya dengan senang hati.

Pulang kerumah, ia langsung menghabiskan setengah botol racun tersebut. Dan, ia merasakan ketenangan sebagaimana tidak pernah ia rasakan sebelumnya. Begitu rileks, begitu santai! Tinggal 1 malam, 1 hari, dan ia akan mati… terbebaskan dari segala macam masalah.

Malam itu, ia memutuskan untuk makan malam bersama keluarga di restoran masakan Jepang. Sesuatu yg sudah tidak pernah ia lakukan selama beberapa tahun terakhir. Pikir-pikir malam terakhir, ia ingin meninggalkan kenangan manis. Sambil makan, ia bersenda gurau. Suasananya santai banget! Sebelum tidur, ia mencium bibir istrinya dan membisiki di kupingnya, “Sayang, aku mencintaimu.” Karena malam itu adalah malam terakhir, ia ingin meninggalkan kenangan manis!

Esoknya bangun tidur, ia membuka jendela kamar dan melihat ke luar. Tiupan angin pagi menyegarkan tubuhnya. Dan ia tergoda untuk melakukan jalan pagi. Pulang kerumah setengah jam kemudian, ia menemukan istrinya masih tertidur. Tanpa membangunkannya, ia masuk dapur dan membuat 2 cangkir kopi. Satu untuk dirinya, satu lagi untuk istrinya. Karena pagi itu adalah pagi terakhir,ia ingin meninggalkan kenangan manis! Sang istripun merasa aneh sekali, “Mas, apa yg terjadi hari ini? Selama ini, mungkin aku salah. Maafkan aku, mas.”

Di kantor, ia menyapa setiap orang, bersalaman dengan setiap orang. Stafnya pun bingung, “Hari ini, Bos kita kok aneh ya?”
Dan sikap mereka pun langsung berubah. Mereka pun menjadi lembut. Karena itu adalah siang terakhir, ia ingin meninggalkan kenangan manis! Tiba-tiba, segala sesuatu di sekitarnya berubah. Ia menjadi ramah dan lebih toleran, bahkan apresiatif terhadap pendapat-pendapat yang berbeda. Tiba-tiba hidup menjadi indah. Ia mulai menikmatinya.

Pulang kerumah jam 5 sore, ia menemukan istri tercinta menungguinya di beranda depan. Kali ini justru sang istri yang memberikan ciuman kepadanya, “Mas, sekali lagi aku minta maaf, kalau selama ini aku selalu merepotkan kamu.” Anak-anak pun tidak ingin ketinggalan, “Ayah, maafkan kami semua. Selama ini ayah selalu stres karena perilaku kami semua.”

Tiba-tiba, sungai kehidupannya mengalir kembali. Tiba-tiba, hidup menjadi sangat indah. Ia membatalkan niatnya untuk bunuh diri. Tetapi bagaimana dengan setengah botol yang sudah ia minum, sore sebelumnya?

” Ya Tuhan, apakah maut akan datang kepadaku. Tundalah kematian itu ya Tuhan. Aku takut sekali jika aku hrs meninggalkan dunia ini ”.

Ia pun buru-buru mendatangi sang Guru yang telah memberi racun kepadanya. Sesampainya dirumah Guru tersebut, pria itu mengatakan bahwa ia akan membatalkan kematiannya. Karen ia takut sekali jika ia harus kembali kehilangan semua hal yang telah membuat dia menjadi hidup kembali.

Melihat wajah pria itu, rupanya sang Guru langsung mengetahui apa yang telah terjadi, sang Guru berkata “Buang saja botol itu. Isinya air biasa. Kau sudah sembuh, APABILA KAU HIDUP DALAM KEKINIAN, APABILA KAU HIDUP DENGAN KESADARAN BAHWA MAUT DAPAT MENJEMPUTMU KAPAN SAJA, MAKA KAU AKAN MENIKMATI SETIAP DETIK KEHIDUPANMU.

LEBURKAN EGOMU, KEANGKUHANMU, KESOMBONGANMU. JADILAH LEMBUT, SELEMBUT AIR. DAN MENGALIRLAH BERSAMA SUNGAI KEHIDUPAN. KAU TIDAK AKAN JENUH, TIDAK AKAN BOSAN. KAU AKAN MERASA HIDUP. Itulah rahasia kehidupan. Itulah kunci kebahagiaan. Itulah jalan menuju ketenangan.”

Pria itu mengucapkan terima kasih dan menyalami Sang Guru, lalu pulang ke rumah, untuk mengulangi pengalaman malam sebelumnya. Ah, indahnya dunia ini…

“Hiduplah seolah-olah kamu akan mati esok, Belajarlah seolah-olah kamu hidup selamanya”.

Buat yang masih suka menunda-nunda, apakah jadinya kalau besok hari meninggal?
KEMATIAN PASTI AKAN TIBA menjemput setiap kita, Gak usah dicari dan Gak usah diminta, karena tidak ada satupun ujian hidup di Dunia ini yang melebihi kemampuan kita.

Mari kita siapkan bekal yang terbaik untuk hidup di ALAM dengan DIMENSI YANG LEBIH TINGGI dan KEBAHAGIAAN YANG KEKAL dan HAKIKI.

” TIAP-TIAP YANG BERJIWA AKAN MERASAKAN MATI. Dan sesungguhnya pada hari kiamat sajalah disempurnakan pahalamu. Barang siapa dijauhkan dari neraka dan dimasukkan ke dalam surga, maka sungguh ia telah beruntung. KEHIDUPAN DUNIA ITU TIDAK LAIN HANYALAH KESENANGAN YANG MENIPU “ (Ali Imron :185)




Sumber : grup facebook_dzikir