Senin, 17 Mei 2010

Puisi Negeri Para Bedebah

Ada satu negeri yang dihuni para bedebah
Lautnya pernah dibelah tongkat Musa
Nuh meninggalkan daratannya karena direndam bah
Dari langit burung-burung kondor jatuhkan bebatuan menyala-nyala

Tahukah kamu ciri-ciri negeri para bedebah?
Itulah negeri yang para pemimpinnya hidup mewah
Tapi rakyatnya makan dari mengais sampah
Atau jadi kuli di negeri orang yang upahnya serapah dan bogem mentah

Di negeri para bedebah
Orang baik dan bersih dianggap salah
Dipenjarakan hanya karena sering ketemu wartawan
Menipu rakyat dengan pemilu menjadi lumrah
Karena hanya penguasa yang boleh marah
Sedang rakyatnya hanya bisa pasrah

Maka bila negerimu dikuasai para bedebah
Jangan tergesa-gesa mengadu kepada Allah
Karena Tuhan tak akan mengubah suatu kaum
Kecuali kaum itu sendiri mengubahnya

Maka bila negerimu dikuasai para bedebah
Usirlah mereka dengan revolusi
Bila tak mampu dengan revolusi,
Dengan demonstrasi
Bila tak mampu dengan demonstrasi, dengan diskusi
Tapi itulah selemah-lemahnya iman perjuangan

Di negeri kita ini dapat kita jumpai beribu orang yang lemah tak berdaya, sedangkan yang kuat menari-nari berbahagia di atas pendetitaan mereka. Dari Puisi Negeri Para Bedebah, sudah dapat menggambarkan bagaimana kondisi negari yang sudah berantakan dengan para pemimpin bedebah yang tak punya rasa malu terhadap tindakan pendusta yang mereka lakukan. Bedebah-bedebah tersebut hidup mewah dan rakyat kecil dengan hinanya mengais samaph yang sebenarnya makanan yang layak lah menjadi santapan mereka. Bedebah hidup dengan bahagia, menipu rakyat adalah ciri khas mereka. Para bedebah adalah benalu bagi semua generasi mendatang hingga negeri kita merdeka.

Akhir Dari Penderitaan

Sudah hampir 10 tahun tubuh ini tertidur lemas diatas ranjang yang mulai lelah menahan berat tubuh ku yang mulai kurus dan tak berdaya, penyakit ini telah memakan habis tubuh ku dan juga organ yang ada didalamnya. Aku tak menyangka kuasa Tuhan memang ada, mengapa tidak?

Saat itu aku masih sangat gagah dan penuh dengan energi yang sepertinya tak akan ada yang bisa menggantikannya atapun menandinginya. Kejadian itu terjadi dengan cepat dan merenggut semua yang aku punya. Siang hari saat ku sedang sibuk bekerja menyiapkan keperluan untuk keluarga menantu ku yang akan tiba dari Jakarta, aku merasa terlalu lelah saat itu, aku kurang banyak beristirahat rasanya aku belum tidur 3 hari lamanya, hanya untuk menyiapkan semua yang diperlukan. Maklum rumah ku cukup luas walau hanya beralaskan coran semen dan berdinding bilik dengan semen yang belum permanen. Awalnya kepala ku terasa sakit, tubuh ku berguncang dengan kencang, aku tak sanggup menahanya dan akupun ambruk dalam seketika.

Saat kejadian itu berlangsung ada suami tercinta yang segera memanggil anak ku dan tetangga ku untuk menolong ku dan membawa ku ke rumah sakit terdekat. Saat aku bangun dalam keadaan linglung dan tak mengerti mengapa dan apa yang telah terjadi, jujur saja aku sempat bertanya-tanya karena saat ku bangun sudah ada anak-anak ku dan cucu-cucu ku yang sedang menangis dan tak ku mengerti lagi nampaknya aku ini telah terserang suatu hal yang paling buruk dan akan menjadi mimpi buruk untuk mereka semua. Dan ternyata benar, kekhawatiran ku, perkiraan ku. Diaknosa doctor mengatakan aku mengalami kelumpuhan. Kali ini kelumpuhan yang tak biasa, yaitu kelumpuhan total. Aku takut, aku gelisah, aku bingung…aku bukan manusia yang mau bergantung dalam kehidupan orang lain, aku mau semua berjalan dengan kehendak ku.

Waktu terus berjalan, detik…menit…jam…hari…minggu dan terus bergulir dengan ke angkuhannya. Saat ini sudah saatnya aku menjalani pengobatan bulanan ku, yang membuat ku takut, karena aku harus di akupunktur. Aku merasa sangat kesakitan, mengapa tidak? Berat badan ku awalnya 50 kg setelah berjalan 8 bulan berat badan ku turun derastis menjadi 39 kg, aku hanya berbalut kulit dan tulang saja, tiap kali jarum itu dimasukkan hanya ada air mata dan rintihan ku dan harapan yang mulai terasa sia-sia. Aku berharap bisa berjalan dan mengatur semua langkah ku, “ya…sekarep ku!!”. Tapi itu hanya menjadi hiasan dalam malam-malam buruk ku, menjadi kegelisahan ku, ketakutan ku, dan ke khawatiran ku. Kini aku bergantung pada orang lain, aku bergantung pada suami ku, aku bergantung pada anak-anak ku. Aku benar-benar merasa gelisah dengan penyakit ku ini, rasanya hanya ingin mati dan mengakhiri semua penderitaan ku.

Tapi di kala rasa kehancuran mulai menyelimuti ku, membawa kabut duka menutupi pandanganku, saat itu lah cahaya harapan yang ku tunggu datang. Ada hal yang indah selalu terselip di tiap penderitaan dan cobaan yang ku hadapi saat ini. Aku merasa sangat bahagia, karena saat aku masih sehat dulu aku kurang berkomunikasi dengan suami, anak-anak ku dan cucu-cucu ku, kini mereka hadir dengan kebahagiaan yang mereka punya, walau tidak sama sekali menghapus ke inginan ku untuk tetap sehat, walau kemungkinannya kecil, tapi aku bangga dan bahagia, aku dapat melhat langsung perkembangan dan tingkat pertumbuhan cucu-cucu ku langsung dan mendapatkan arti sebuah keluarga besar yang sebanarnya.

Kesabaran memang sangat diperlukan ditiap cobaan, manusia hanya dapat berkehendak dan Allah lah yang menentukan apa yang pantas untuk umat-Nya. Pada tanggal 8 Nopember 2009 tepat pada jam 11.15 pagi, kebahagiaan ku telah datang membawa semua harapan yang selama ini menjadi teman yang membimbing ku menghadapi semua cobaan yang ku alami dan ternyata saat itu lah semua berakhir, aku telah di panggil oleh Sang kholik kembali ke pangkuan nya bersama kekasih ku tercinta yaitu suami ku yang menemani ku 3 hari setelah kepergian ku.

“Allah telah menakdirkan dan apa yang Dia kehendaki maka akan Dia lakukan”Al-Hadist

“Di setiap tangisan akan berujung dengan senyuman, ketakutan akan berakhir dengan rasa aman, dan kegelisahan akan sirna oleh ke damaian” Orang Bijak


sumber : http://avatar-uhuii.blogspot.com/2010/04/manusia-dan-penderitaan.html

Valentine, Budaya Yang Kebablasan?

VALENTINE, BUDAYA YANG KEBABLASAN?

Bayu Bimantoro 17108333

4KA20

Jurusan Sistem Informasi

Fakultas Ilmu Komputer

1. Pendahuluan

Pengaruh globalisasi memiliki dampak besar bagi masyarakat, kebudayaan, dan nilai-nilai moral kita. Secara perlahan dan lambat-laut aktivitas-aktivitas sosial yang dulunya dianggap tidak bernilai sekarang telah diterima sebagai sebuah norma - sebuah bagian dan paket dari era modernisasi ini.

Hari Santa Valentine merupakan salah satu contohnya, yang belakangan ini telah booming mendadak dalam masyarakat kita dan sekarang diperingati dengan nuansa “keagamaan” baik generasi muda maupun yang tua. Media memiliki peranan besar dalam mempopulerkan perayaan ini dan dilain pihak telah melahirkan sebuah bisnis empuk untuk menjual pernak-pernik Valentine seperti bunga, coklat, hadiah dan lain-lain. Masyarakat kita terlihat mengikut begitu saja dan menerima kebudayaan global yang pada kenyataannya merongrong akar agama, keyakinan, dan nilai-nilai moral kita.

Kebanyakan orang tidak ambil pusing dan tidak merasa ragu dalam merayakan perayaan ini karena disebut sebagai hari “kasih sayang”. Kelihatannya ada pola pikir umum bahwa walaupun ini merupakan perayaan Kristiani, tidak ada salahnya merayakannya, karena tujuan kita bukan untuk mengikuti Kristiani, tetapi hanya untuk menebarkan cinta dan menunjukkan perasaan kita kepada orang yang kita cintai. Pola pikir seperti ini sebetulnya tidak memperhatikan kata “St.” dari St. Valentine, sehingga juga melupakan bahwa ini merupakan perayaan Kristiani. Meskipun anda mencoba untuk meyakinkan diri anda bahwa tidak ada salahnya merayakan perayaan ini tetapi sebetulnya anda tahu hakikat apa yang anda lakukan.

Jadi mari kita mengnalisis perayaan ini, memahami asal-usul perkembangannya dan pengaruhnya terhadap masyarakat kita serta bagaimana kita menyikapi hari ini sebagai masyarakat Indonesia yang menganut budaya ketimuran dan mengapa.

2. Sejarah Valentine

Asal-Usul Hari St. Valentine

Sejarah kristiani menyebutkan banyak asal-usul berbeda untuk hari Valentine ini, yang dikaitkan dengan santa-santa (saint) berbeda berdasarkan nama Valentine. Jadi asal-usul Kristiani dari hari ini juga dilingkupi oleh misteri. Perayaan ini bukan benar-benar merupakan perayaan Kristiani, karena dari sejarah diketahui bahwa pada kebudayaan paganisme (penyembahan batu dan berhala) Romawi dan Yunani, bulan Februari selalu dianggap sebagai bulan percintaan, bulan kesuburan dan bulan keturunan, dan sejarah membuktikan bahwa hari St. Valentine bersumber dari dua perayaan Romawi yanng paling cabul dan melibatkan kegilaan seksual yakni Lupercalia dan Perayaan Juno Februata, yang keduanya dirayakan pada tanggal 15 Februari.

Lupercalia

Festival ini dirayakan pada tanggal 15 Februari yang diadakan dengan tujuan untuk merayakan kesuburan atas nama dewa Romawi Lupercus yang juga disebut Faunus, sebuah perwujudan dari kesuburan, seksualitas, dan nafsu birahi. Dewa ini dilukiskan berkepala dan berbadan manusia tetapi sepotong badannya adalah kambing dan bertanduk.

Upacara dimulai dengan penyembelihan seekor kambing dan seekor anjing. Para pemuda dilumuri dengan darah hewan ini. Mereka dipakaikan kulit kambing (untuk meniru Lupercus) dan potongan-potongan kecil kulit kambling yang dopotong memanjang, yang disebut sebagai Februa. Mereka kemudian berlari keliling sambil menyerang wanita yang datang ke dekat mereka dengan Februa ini. Ini dianggap menganugerahi kesuburan bagi wanita tersebut.

Perayaan Juno Februata

Perayaan dewi Juno Februata dirayakan setelah upacara Lupercalia. Juno Februa adalah dewi cinta, pernikahan, dan wanita Romawi. Untuk perayaan ini, para wanita menuliskan nama mereka di kertas dan para lelaki akan menarik salah satu dari kertas terseut. Wanita yang namanya tertulis di kertas yang ditarik akan menjadi pasangannya untuk pesta seks pada hari itu.

Kristianisasi Lupercalia dan Juno Februata

Kristianitas sangat dipengaruhi oleh filosopi paganisme Romawi selama pemerintahan Kaisar Romawi Constantine I (288 - 337 S.M) yang menerima kristianitas tetapi perayaan paganisme terus berlangsung dibawah pemerintahannya dan filosofi paganisme juga terintegasi ke dalam kristianitas.

Pada tahun 494 S.M, Paus Gelasius I memutuskan untuk menekan perayaan paganisme. Dia menggantikan Lupercalia dengan Perayaan Purification of Virgin Mary, yang dirayakan sampai sekarang pada tanggal 15 Februari oleh Gereja-Gereja Katolik Ritus Timur.

Juga dikatakan bahwa dia menggantikan Perayaan Juno Februata dengan Hari St. Valentine dan memindahkan hari perayaannya ke tanggal 14 Februari. Perayaan ini tidak lagi melibatkan undian nama seperti sebelumnya tetapi digantikan dengan nama santa Kristian, dimana para pemuda harus mengikuti hari tersebut. Berbagai cerita dan legenda pun muncul, yang dikaitkan dengan banyak orang berdasarkan nama Valentine, untuk memberikan kredibilitas bagi Hari Santa Valentine. Munculnya tokoh-tokoh yang tidak jelas dalam legenda-legenda tersebut labih jauh membuktikan bahwa ini semata-mata merupakan upaya untuk menutupi perayaan paganisme dengan label Kristianitas karena kebudayaan tersebut tidak bisa dihilangkan dari masyarakatnya.

Simbol-Simbol Paganisme

Santa Valentine atau bukan, yang jelas perayaan ini telah kembali ke akar asal-usulnya. Cupid (simbol kasih sayang dalam bentuk seorang bocah telanjang dengan sayap dan busur serta panah), sebuah simbol kasih sayang yang umum digunakan, pada dasarnya merupakan dewa cinta erotik Romawi yang masih muda, yang berasal dari bahasa Latin Cupere - berarti hasrat.

Dewa-dewa dan dewi-dewi Romawi sebetulnya berasal dari Filosofi Yunani dan bandingan Cupid pada masyarakat Yunani adalah Eros - dewa cinta, seks, dan birahi yang utama.

3. Dampak Negatif Valentine

Berikut dampak negatif valentine yang dirangkum dari beberapa artikel:

Masyarakat Indonesia, terutama kalangan remajanya, telah kebablasan dalam memaknai dan merayakan Valentine Day tersebut . Hari yang diperingati setiap 14 Februari itu telah dimaknai sebagai hari untuk berpesta dan berbuat hal yang tidak bermanfaat. Selama ini, sering terjadi pemaknaan dan penyikapan yang menyimpang oleh kalangan pemuda dan remaja. Tujuan untuk menciptakan berbagi dan ungkapan kasih-sayang di persada bumi ini adalah baik, tetapi tak harus menunggu datangnya Valentine Day, tak harus pula diisi dengan hal-hal negatif yang melanggar norma masyarakat dan agama.

Di antara dampak yang sangat terasa dari mulai lunturnya nilai-nilai sosial yang menjadi dasar masyarakat kita saat ini adalah sikap apatis dan individualistis yang mulai menjangkiti jiwa-jiwa masyarakat Indonesia. Hal ini juga mempengaruhi tatanan hidup bermasyarakat yang telah ada. Sehingga dengan demikian perilaku kehidupan masyarakat sehari-hari pun telah berubah. Kini relatif sudah tak ada lagi jam malam orang bertamu. Masyarakat kian bebas dalam berperilaku. Mulai dari pegang-pegangan tangan hingga berpelukan di tempat umum, sudah dianggap biasa. Pacaran juga menjadi hal yang ‘wajib’ di kalangan anak muda. Kaum muda yang tidak berpacaran dianggap kuno.


Tidak hanya itu, kini media massa juga sangat berpengaruh dalam pola perilaku masyarakat. Media menanamkan budaya baru, yang membuat luntur pola kehidupan yang telah ada. Budaya-budaya yang masuk tanpa ada filter di depan, membuat semua terkafer dalam perilaku masyarakat. Sehingga ia telah membuat pergeseran-pergeseran dalam memaknai sesuatu. Termasuk makna Valentine’s Day yang identik dengan kasih sayang.


Hura-hura dan pesta pora kini tampaknya telah menjadi bagian gaya hidup kaum muda di negeri ini. Tengok saja apa yang dilakukan kaum muda kalau memiliki hajatan.
Mulai dari ulang tahun, kelulusan, pernikahan, hingga perayaan hari-hari spesial seperti Valentine’s Day. Menggelar pesta pora dengan acara yang tidak sesuai dengan norma ketimuran, itulah yang sekarang sering kita temui. Norma ketimuran yang menjunjung tinggi norma susila dan norma sosial terdegradasi oleh budaya asing yang masuk tanpa filter. Budaya asing kini menjadi ancaman serius terhadap nilai-nilai luhur yang telah ditanamkan nenek moyang sejak dulu.

Kesalahpahaman sebagian masyarakat kita adalah membayangkan perayaan Valentine identik dengan pesta mabuk-mabukan dan seks bebas. Padahal secara umum tidak demikian faktanya. Kebanyakan remaja Indonesia merayakan Valentine dengan tukar kado, makan coklat, beri bunga, makan malam. Dan tidak hanya antar pasangan kekasih saja, sebagian orang mengungkapkan hari kasih sayang ini kepada orang tua, anak, saudara, sahabat, handai taulan, dll.

4. Kesimpulan

Dari rangkuman artikel dampak negatif dari perayaan valentine dapat kita ketahui bahwah masih banyaknya masyarakat Indonesia yang salah memaknai dan merayakan hari valentine, terutama kalangan remaja. Sebagian dari mereka beranggapan bahwa perayaan hari valentine itu identik dengan pesta mabuk-mabukan dan seks bebas. Tentu saja pesta mabuk-mabukan dan seks bebas sangat bertentangan dengan budaya Indonesia. Tetapi yang patut dipertanyakan mengapa sampai banyak dari remaja Indonesia yang salah mengartikan makna dan perayaan valentine. Mungkin banyak dari para remaja itu yang tidak pernah diberikan sosialisasi tentang apa itu hari valentine. Mereka hanya tau apa itu hari velentine dari media massa atau dari teman yang sebenarnya dia sendiri tidak paham tentang makna dan perayaan hari valentine. Jadi peran pemerintah, sekolah, dan terutama orang tua perlu melakukan sosialisasi terhadap para remaja atau anaknya agar mereka tidak salah dalam mengartikan makna dan perayaan valentine.

Makna Hidup

Lulus SMA mau lanjut kuliah gak punya duit, putus asa ? Jangan !
Sudah Sarjana cari kerja gak dapet-dapet, putus asa ? Jangan !
Umur sudah kepala tiga mau nikah, gak datang juga tuh jodoh, putus asa ? Jangan !
Baru nikah beberapa bulan, tiap hari ribut terus, putus asa ? Jangan !
Rumah megah, mobil mewah, suami jarang pulang, istri sibuk arisan, anak keluyuran, putus asa ? Jangan !. Pokoknya jangan pernah putus asa apapun masalah kita, Oke !

Sahabat, tidak ada satupun manusia di dunia ini yang tidak diuji oleh Allah SWT dengan masalah, dan ujian itu selalu berbanding lurus dengan kualitas hidup dan Keimanan kita kita. Karena dengan ujian itulah kualitas daya juang kita, keimanan kita dan kesabaran kita akan terukur dan terbukti.

Namun jika ujian benar-benar menerpa kita, jangan coba-coba lari ke tempat yang tidak tepat, lalu kepada siapa kita lari ? ke Dukun/Paranormal ? jangan, ke kuburan atau tempat-tempat yang dikeramatkan ? apalagi disitu juga jangan !, ke Kyai/Ajengan/Syech/Ustadz ? jangan ! atau cari-cari guru spiritual, itu juga gak perlu ! lalu lari kemana ?

” Maka larilah kepada (menaati) Allah. Sesungguhnya aku seorang pemberi peringatan yang nyata dari Allah untukmu ”.( Adz-Dzariat : 50 ).

Jadi yang pertama kali kita harus lari dulu kepada Allah SWT, setelah itu Allah akan kasih petunjuk kepada kita atau mengirim kepada kita seseorang yang dapat membantu menyelesaikan masalah kita, Insya Allah.

” Apakah manusia itu mengira bahwa mereka dibiarkan (saja) mengatakan: "Kami telah beriman", sedang mereka tidak diuji lagi? ( Al-Ankabut : 2 )

” Dan sungguh akan Kami berikan cobaan kepadamu, dengan sedikit ketakutan, kelaparan, kekurangan harta, jiwa dan buah-buahan. Dan berikanlah berita gembira kepada orang-orang yang sabar ” ( Al-Baqoroh : 155 )

Oleh karena itu jangan pernah berputus asa karena karena PUTUS ASA itu identik KEKAFIRAN.

” Sesungguhnya tiada berputus asa dari rahmat Allah, melainkan kaum yang kafir". ( Yusuf : 87 )

” Dan orang-orang yang kafir kepada ayat-ayat Allah dan pertemuan dengan Dia, mereka putus asa dari rahmat-Ku, dan mereka itu mendapat azab yang pedih.” (Al-Ankabut :23 )

Seorang pria setengah baya mendatangi seorang guru, “Guru, saya sudah bosan hidup. Sudah jenuh betul. Rumah tangga saya berantakan. Usaha saya kacau. Apapun yg saya lakukan selalu sial. Saya ingin mati.”

Sang Guru tersenyum, “Oh, kamu sakit.”
“Tidak Guru, saya tidak sakit. Saya sehat. Hanya jenuh dengan kehidupan. Itu sebabnya saya ingin mati.”

Seolah-olah tidak mendengar pembelaannya, sang Guru meneruskan, “Kamu sakit. Dan penyakitmu itu sebutannya, ‘Alergi Hidup’. Ya, kamu alergi terhadap kehidupan. Penyakitmu itu bisa disembuhkan, asal kamu ingin sembuh dan bersedia mengikuti petunjukku.”

“Tidak Guru… Saya sudah betul-betul jenuh. Tidak, saya tidak ingin hidup.” Tolak pria itu
“Jadi kamu tidak ingin sembuh. Kamu betul-betul ingin mati?”
“Ya, memang saya sudah bosan hidup.”

“Baik, besok sore kamu akan mati. Ambillah botol obat ini. Setengah diminum malam ini, setengah lagi besok sore jam enam, dan jam delapan malam kau akan mati dengan tenang.”

Giliran dia menjadi bingung. Setiap Guru yang ia datangi selama ini selalu berupaya untuk memberikannya semangat untuk hidup. Yang satu ini aneh. Ia bahkan menawarkan racun. Tetapi, karen ia memang sudah betul-betul jenuh, ia menerimanya dengan senang hati.

Pulang kerumah, ia langsung menghabiskan setengah botol racun tersebut. Dan, ia merasakan ketenangan sebagaimana tidak pernah ia rasakan sebelumnya. Begitu rileks, begitu santai! Tinggal 1 malam, 1 hari, dan ia akan mati… terbebaskan dari segala macam masalah.

Malam itu, ia memutuskan untuk makan malam bersama keluarga di restoran masakan Jepang. Sesuatu yg sudah tidak pernah ia lakukan selama beberapa tahun terakhir. Pikir-pikir malam terakhir, ia ingin meninggalkan kenangan manis. Sambil makan, ia bersenda gurau. Suasananya santai banget! Sebelum tidur, ia mencium bibir istrinya dan membisiki di kupingnya, “Sayang, aku mencintaimu.” Karena malam itu adalah malam terakhir, ia ingin meninggalkan kenangan manis!

Esoknya bangun tidur, ia membuka jendela kamar dan melihat ke luar. Tiupan angin pagi menyegarkan tubuhnya. Dan ia tergoda untuk melakukan jalan pagi. Pulang kerumah setengah jam kemudian, ia menemukan istrinya masih tertidur. Tanpa membangunkannya, ia masuk dapur dan membuat 2 cangkir kopi. Satu untuk dirinya, satu lagi untuk istrinya. Karena pagi itu adalah pagi terakhir,ia ingin meninggalkan kenangan manis! Sang istripun merasa aneh sekali, “Mas, apa yg terjadi hari ini? Selama ini, mungkin aku salah. Maafkan aku, mas.”

Di kantor, ia menyapa setiap orang, bersalaman dengan setiap orang. Stafnya pun bingung, “Hari ini, Bos kita kok aneh ya?”
Dan sikap mereka pun langsung berubah. Mereka pun menjadi lembut. Karena itu adalah siang terakhir, ia ingin meninggalkan kenangan manis! Tiba-tiba, segala sesuatu di sekitarnya berubah. Ia menjadi ramah dan lebih toleran, bahkan apresiatif terhadap pendapat-pendapat yang berbeda. Tiba-tiba hidup menjadi indah. Ia mulai menikmatinya.

Pulang kerumah jam 5 sore, ia menemukan istri tercinta menungguinya di beranda depan. Kali ini justru sang istri yang memberikan ciuman kepadanya, “Mas, sekali lagi aku minta maaf, kalau selama ini aku selalu merepotkan kamu.” Anak-anak pun tidak ingin ketinggalan, “Ayah, maafkan kami semua. Selama ini ayah selalu stres karena perilaku kami semua.”

Tiba-tiba, sungai kehidupannya mengalir kembali. Tiba-tiba, hidup menjadi sangat indah. Ia membatalkan niatnya untuk bunuh diri. Tetapi bagaimana dengan setengah botol yang sudah ia minum, sore sebelumnya?

” Ya Tuhan, apakah maut akan datang kepadaku. Tundalah kematian itu ya Tuhan. Aku takut sekali jika aku hrs meninggalkan dunia ini ”.

Ia pun buru-buru mendatangi sang Guru yang telah memberi racun kepadanya. Sesampainya dirumah Guru tersebut, pria itu mengatakan bahwa ia akan membatalkan kematiannya. Karen ia takut sekali jika ia harus kembali kehilangan semua hal yang telah membuat dia menjadi hidup kembali.

Melihat wajah pria itu, rupanya sang Guru langsung mengetahui apa yang telah terjadi, sang Guru berkata “Buang saja botol itu. Isinya air biasa. Kau sudah sembuh, APABILA KAU HIDUP DALAM KEKINIAN, APABILA KAU HIDUP DENGAN KESADARAN BAHWA MAUT DAPAT MENJEMPUTMU KAPAN SAJA, MAKA KAU AKAN MENIKMATI SETIAP DETIK KEHIDUPANMU.

LEBURKAN EGOMU, KEANGKUHANMU, KESOMBONGANMU. JADILAH LEMBUT, SELEMBUT AIR. DAN MENGALIRLAH BERSAMA SUNGAI KEHIDUPAN. KAU TIDAK AKAN JENUH, TIDAK AKAN BOSAN. KAU AKAN MERASA HIDUP. Itulah rahasia kehidupan. Itulah kunci kebahagiaan. Itulah jalan menuju ketenangan.”

Pria itu mengucapkan terima kasih dan menyalami Sang Guru, lalu pulang ke rumah, untuk mengulangi pengalaman malam sebelumnya. Ah, indahnya dunia ini…

“Hiduplah seolah-olah kamu akan mati esok, Belajarlah seolah-olah kamu hidup selamanya”.

Buat yang masih suka menunda-nunda, apakah jadinya kalau besok hari meninggal?
KEMATIAN PASTI AKAN TIBA menjemput setiap kita, Gak usah dicari dan Gak usah diminta, karena tidak ada satupun ujian hidup di Dunia ini yang melebihi kemampuan kita.

Mari kita siapkan bekal yang terbaik untuk hidup di ALAM dengan DIMENSI YANG LEBIH TINGGI dan KEBAHAGIAAN YANG KEKAL dan HAKIKI.

” TIAP-TIAP YANG BERJIWA AKAN MERASAKAN MATI. Dan sesungguhnya pada hari kiamat sajalah disempurnakan pahalamu. Barang siapa dijauhkan dari neraka dan dimasukkan ke dalam surga, maka sungguh ia telah beruntung. KEHIDUPAN DUNIA ITU TIDAK LAIN HANYALAH KESENANGAN YANG MENIPU “ (Ali Imron :185)




Sumber : grup facebook_dzikir

Minggu, 25 April 2010

Mitos Kartini dan Rekayasa Sejarah

Ada yang menarik pada Jurnal Islamia (INSISTS-Republika) edisi 9 April 2009 lalu. Dari empat halaman jurnal berbentuk koran yang membahas tema utama tentang Kesetaraan Gender, ada tulisan sejarawan Persis Tiar Anwar Bahtiar tentang Kartini. Judulnya: “Mengapa Harus Kartini?”

Sejarawan yang menamatkan magister bidang sejarah di Universitas Indonesia ini mempertanyakan: Mengapa Harus Kartini? Mengapa setiap 21 April bangsa Indonesia memperingati Hari Kartini? Apakah tidak ada wanita Indonesia lain yang lebih layak ditokohkan dan diteladani dibandingkan Kartini?

Menyongsong tanggal 21 April 2009 kali ini, sangatlah relevan untuk membaca dan merenungkan artikel yang ditulis oleh Tiar Anwar Bahtiar tersebut. Tentu saja, pertanyaan bernada gugatan seperti itu bukan pertama kali dilontarkan sejarawan. Pada tahun 1970-an, di saat kuat-kuatnya pemerintahan Orde Baru, guru besar Universitas Indonesia, Prof. Dr. Harsja W. Bachtiar pernah menggugat masalah ini. Ia mengkritik 'pengkultusan' R.A. Kartini sebagai pahlawan nasional Indonesia.

Dalam buku Satu Abad Kartini (1879-1979), (Jakarta: Pustaka Sinar Harapan, 1990, cetakan ke-4), Harsja W. Bahtiar menulis sebuah artikel berjudul “Kartini dan Peranan Wanita dalam Masyarakat Kita”. Tulisan ini bernada gugatan terhadap penokohan Kartini. “Kita mengambil alih Kartini sebagai lambang emansipasi wanita di Indonesia dari orang-orang Belanda. Kita tidak mencipta sendiri lambang budaya ini, meskipun kemudian kitalah yang mengembangkannya lebih lanjut,” tulis Harsja W. Bachtiar, yang menamatkan doktor sosiologinya di Harvard University.

Harsja juga menggugat dengan halus, mengapa harus Kartini yang dijadikan sebagai simbol kemajuan wanita Indonesia. Ia menunjuk dua sosok wanita yang hebat dalam sejarah Indonesia. Pertama, Sultanah Seri Ratu Tajul Alam Safiatuddin Johan Berdaulat dari Aceh dan kedua, Siti Aisyah We Tenriolle dari Sulawesi Selatan. Anehnya, tulis Harsja, dua wanita itu tidak masuk dalam buku Sejarah Setengah Abad Pergerakan Wanita Indonesia (Jakarta: Balai Pustaka, 1978), terbitan resmi Kongres Wanita Indonesia (Kowani). Tentu saja Kartini masuk dalam buku tersebut.

Padahal, papar Harsja, kehebatan dua wanita itu sangat luar biasa. Sultanah Safiatudin dikenal sebagai sosok yang sangat pintar dan aktif mengembangkan ilmu pengatetahuan. Selain bahasa Aceh dan Melayu, dia menguasai bahasa Arab, Persia, Spanyol dan Urdu. Di masa pemerintahannya, ilmu dan kesusastraan berkembang pesat. Ketika itulah lahir karya-karya besar dari Nuruddin ar-Raniry, Hamzah Fansuri, dan Abdur Rauf. Ia juga berhasil menampik usaha-usaha Belanda untuk menempatkan diri di daerah Aceh. VOC pun tidak berhasil memperoleh monopoli atas perdagangan timah dan komoditi lainnya. Sultanah memerintah Aceh cukup lama, yaitu 1644-1675. Ia dikenal sangat memajukan pendidikan, baik untuk pria maupun untuk wanita.

Tokoh wanita kedua yang disebut Harsja Bachriar adalah Siti Aisyah We Tenriolle. Wanita ini bukan hanya dikenal ahli dalam pemerintahan, tetapi juga mahir dalam kesusastraan. B.F. Matthes, orang Belanda yang ahli sejarah Sulawesi Selatan, mengaku mendapat manfaat besar dari sebuah epos La-Galigo, yang mencakup lebih dari 7.000 halaman folio. Ikhtisar epos besar itu dibuat sendiri oleh We Tenriolle. Pada tahun 1908, wanita ini mendirikan sekolah pertama di Tanette, tempat pendidikan modern pertama yang dibuka baik untuk anak-anak pria maupun untuk wanita.

Penelusuran Prof. Harsja W. Bachtiar terhadap penokohan Kartini akhirnya menemukan kenyataan, bahwa Kartini memang dipilih oleh orang Belanda untuk ditampilkan ke depan sebagai pendekar kemajuan wanita pribumi di Indonesia. Mula-mula Kartini bergaul dengan Asisten-Residen Ovink suami istri. Adalah Cristiaan Snouck Hurgronje, penasehat pemerintah Hindia Belanda, yang mendorong J.H. Abendanon, Direktur Departemen Pendidikan, Agama dan Kerajinan, agar memberikan perhatian pada Kartini tiga bersaudara.

Harsja menulis tentang kisah ini: “Abendanon mengunjungi mereka dan kemudian menjadi semacam sponsor bagi Kartini. Kartini berkenalan dengan Hilda de Booy-Boissevain, istri ajudan Gubernur Jendral, pada suatu resepsi di Istana Bogor, suatu pertemuan yang sangat mengesankan kedua belah pihak.”

Ringkasnya, Kartini kemudian berkenalan dengan Estella Zeehandelaar, seorang wanita aktivis gerakan Sociaal Democratische Arbeiderspartij (SDAP). Wanita Belanda ini kemudian mengenalkan Kartini pada berbagai ide modern, terutama mengenai perjuangan wanita dan sosialisme. Tokoh sosialisme H.H. van Kol dan penganjur “Haluan Etika” C.Th. van Deventer adalah orang-orang yang menampilkan Kartini sebagai pendekar wanita Indonesia.

Lebih dari enam tahun setelah Kartini wafat pada umur 25 tahun, pada tahun 1911, Abendanon menerbitkan kumpulan surat-surat Kartini dengan judul Door Duisternis tot Lich. Kemudian terbit juga edisi bahasa Inggrisnya dengan judul Letters of a Javaness Princess. Beberapa tahun kemudian, terbit terjemahan dalam bahasa Indonesia dengan judul Habis Gelap Terbitlah Terang: Boeah Pikiran (1922).

Dua tahun setelah penerbitan buku Kartini, Hilda de Booy-Boissevain mengadakan prakarsa pengumpulan dana yang memungkinkan pembiayaan sejumlah sekolah di Jawa Tengah. Tanggal 27 Juni 1913, didirikan Komite Kartini Fonds, yang diketuai C.Th. van Deventer. Usaha pengumpulan dana ini lebih memperkenalkan nama Kartini, serta ide-idenya pada orang-orang di Belanda. Harsja Bachtriar kemudian mencatat: “Orang-orang Indonesia di luar lingkungan terbatas Kartini sendiri, dalam masa kehidupan Kartini hampir tidak mengenal Kartini dan mungkin tidak akan mengenal Kartini bilamana orang-orang Belanda ini tidak menampilkan Kartini ke depan dalam tulisan-tulisan, percakapan-percakapan maupun tindakan-tindakan mereka.”

Karena itulah, simpul guru besar UI tersebut: “Kita mengambil alih Kartini sebagai lambang emansipasi wanita di Indonesia dari orang-orang Belanda. Kita tidak mencipta sendiri lambang budaya ini, meskipun kemudian kitalah yang mengembangkannya lebih lanjut.”

Harsja mengimbau agar informasi tentang wanita-wanita Indonesia yang hebat-hebat dibuka seluas-luasnya, sehingga menjadi pengetahuan suri tauladan banyak orang. Ia secara halus berusaha meruntuhkan mitos Kartini: “Dan, bilamana ternyata bahwa dalam berbagai hal wanita-wanita ini lebih mulia, lebih berjasa daripada R.A. Kartini, kita harus berbangga bahwa wanita-wanita kita lebih hebat daripada dikira sebelumnya, tanpa memperkecil penghargaan kita pada RA Kartini.”

Dalam artikelnya di Jurnal Islamia (INSISTS-Republika, 9/4/2009), Tiar Anwar Bahtiar juga menyebut sejumlah sosok wanita yang sangat layak dimunculkan, seperti Dewi Sartika di Bandung dan Rohana Kudus di Padang (kemudian pindah ke Medan). Dua wanita ini pikiran-pikirannya memang tidak sengaja dipublikasikan. Tapi yang mereka lakukan lebih dari yang dilakukan Kartini. Berikut ini paparan tentang dua sosok wanita itu, sebagaimana dikutip dari artikel Tiar Bahtiar.

Dewi Sartika (1884-1947) bukan hanya berwacana tentang pendidikan kaum wanita. Ia bahkan berhasil mendirikan sekolah yang belakangan dinamakan Sakola Kautamaan Istri (1910) yang berdiri di berbagai tempat di Bandung dan luar Bandung. Rohana Kudus (1884-1972) melakukan hal yang sama di kampung halamannya. Selain mendirikan Sekolah Kerajinan Amal Setia (1911) dan Rohana School (1916), Rohana Kudus bahkan menjadi jurnalis sejak di Koto Gadang sampai saat ia mengungsi ke Medan. Ia tercatat sebagai jurnalis wanita pertama di negeri ini.

Kalau Kartini hanya menyampaikan ide-idenya dalam surat, mereka sudah lebih jauh melangkah: mewujudkan ide-ide dalam tindakan nyata. Jika Kartini dikenalkan oleh Abendanon yang berinisiatif menerbitkan surat-suratnya, Rohana menyebarkan idenya secara langsung melalui koran-koran yang ia terbitkan sendiri sejak dari Sunting Melayu (Koto Gadang, 1912), Wanita Bergerak (Padang), Radio (padang), hingga Cahaya Sumatera (Medan).

Bahkan kalau melirik kisah-kisah Cut Nyak Dien, Tengku Fakinah, Cut Mutia, Pecut Baren, Pocut Meurah Intan, dan Cutpo Fatimah dari Aceh, klaim-klaim keterbelakangan kaum wanita di negeri pada masa Kartini hidup ini harus segera digugurkan. Mereka adalah wanita-wanita hebat yang turut berjuang mempertahankan kemerdekaan Aceh dari serangan Belanda. Tengku Fakinah, selain ikut berperang juga adalah seorang ulama-wanita. Di Aceh, kisah wanita ikut berperang atau menjadi pemimpin pasukan perang bukan sesuatu yang aneh. Bahkan jauh-jauh hari sebelum era Cut Nyak Dien dan sebelum Belanda datang ke Indonesia, Kerajaan Aceh sudah memiliki Panglima Angkatan Laut wanita pertama, yakni Malahayati.

Jadi, ada baiknya bangsa Indonesia bisa berpikir lebih jernih: Mengapa Kartini? Mengapa bukan Rohana Kudus? Mengapa bukan Cut Nyak Dien? Mengapa Abendanon memilih Kartini? Dan mengapa kemudian bangsa Indonesia juga mengikuti kebijakan itu? Cut Nyak Dien tidak pernah mau tunduk kepada Belanda. Ia tidak pernah menyerah dan berhenti menentang penjajahan Belanda atas negeri ini.

Meskipun aktif berkiprah di tengah masyarakat, Rohana Kudus juga memiliki visi keislaman yang tegas. “Perputaran zaman tidak akan pernah membuat wanita menyamai laki-laki. Wanita tetaplah wanita dengan segala kemampuan dan kewajibannya. Yang harus berubah adalah wanita harus mendapat pendidikan dan perlakukan yang lebih baik. Wanita harus sehat jasmani dan rohani, berakhlak dan berbudi pekerti luhur, taat beribadah yang kesemuanya hanya akan terpenuhi dengan mempunyai ilmu pengetahuan,” begitu kata Rohana Kudus.

Seperti diungkapkan oleh Prof. Harsja W. Bachtiar dan Tiar Anwar Bahtiar, penokohan Kartini tidak terlepas dari peran Belanda. Harsja W. Bachtiar bahkan menyinggung nama Snouck Hurgronje dalam rangkaian penokohan Kartini oleh Abendanon. Padahal, Snouck adalah seorang orientalis Belanda yang memiliki kebijakan sistematis untuk meminggirkan Islam dari bumi Nusantara. Pakar sejarah Melayu, Prof. Naquib al-Attas sudah lama mengingatkan adanya upaya yang sistematis dari orientalis Belanda untuk memperkecil peran Islam dalam sejarah Kepulauan Nusantara.

Dalam bukunya, Islam dalam Sejarah dan Kebudayaan Melayu ((Bandung: Mizan, 1990, cet. Ke-4), Prof. Naquib al-Attas menulis tentang masalah ini:

“Kecenderungan ke arah memperkecil peranan Islam dalam sejarah Kepulauan ini, sudah nyata pula, misalnya dalam tulisan-tulisan Snouck Hurgronje pada akhir abad yang lalu. Kemudian hampir semua sarjana-sarjana yang menulis selepas Hurgronje telah terpengaruh kesan pemikirannya yang meluas dan mendalam di kalangan mereka, sehingga tidak mengherankan sekiranya pengaruh itu masih berlaku sampai dewasa ini.”

Apa hubungan Kartini dengan Snouck Hurgronje? Dalam sejumlah suratnya kepada Ny. Abendanon, Kartini memang beberapa kali menyebut nama Snouck. Tampaknya, Kartini memandang orientalis-kolonialis Balanda itu sebagai orang hebat yang sangat pakar dalam soal Islam. Dalam suratnya kepada Ny. Abendanon tertanggal 18 Februari 1902, Kartini menulis:

”Salam, Bidadariku yang manis dan baik!... Masih ada lagi suatu permintaan penting yang hendak saya ajukan kepada Nyonya. Apabila Nyonya bertemu dengan teman Nyonya Dr. Snouck Hurgronje, sudikah Nyonya bertanya kepada beliau tentang hal berikut: ”Apakah dalam agama Islam juga ada hukum akil balig seperti yang terdapat dalam undang-undang bangsa Barat?” Ataukah sebaiknya saya memberanikan diri langsung bertanya kepada beliau? Saya ingin sekali mengetahui sesuatu tentang hak dan kewajiban perempuan Islam serta anak perempuannya.” (Lihat, buku Kartini: Surat-surat kepada Ny. R.M. Abendanon-Mandri dan Suaminya, (penerjemah: Sulastin Sutrisno), (Jakarta: Penerbit Djambatan, 2000), hal. 234-235).

Melalui bukunya, Snouck Hurgronje en Islam (Diindonesiakan oleh Girimukti Pusaka, dengan judul Snouck Hurgronje dan Islam, tahun 1989), P.SJ. Van Koningsveld memaparkan sosok dan kiprah Snouck Hurgronje dalam upaya membantu penjajah Belanda untuk ’menaklukkan Islam’. Mengikuti jejak orientalis Yahudi, Ignaz Goldziher, yang menjadi murid para Syaikh al-Azhar Kairo, Snouck sampai merasa perlu untuk menyatakan diri sebagai seorang muslim (1885) dan mengganti nama menjadi Abdul Ghaffar. Dengan itu dia bisa diterima menjadi murid para ulama Mekkah. Posisi dan pengalaman ini nantinya memudahkan langkah Snouck dalam menembus daerah-daerah Muslim di berbagai wilayah di Indonesia.

Menurut Van Koningsveld, pemerintah kolonial mengerti benar sepak terjang Snouck dalam ’penyamarannya’ sebagai Muslim. Snouck dianggap oleh banyak kaum Muslim di Nusantara ini sebagai ’ulama’. Bahkan ada yang menyebutnya sebagai ”Mufti Hindia Belanda’. Juga ada yang memanggilnya ”Syaikhul Islam Jawa”. Padahal, Snouck sendiri menulis tentang Islam: ”Sesungguhnya agama ini meskipun cocok untuk membiasakan ketertiban kepada orang-orang biadab, tetapi tidak dapat berdamai dengan peradaban modern, kecuali dengan suatu perubahan radikal, namun tidak sesuatu pun memberi kita hak untuk mengharapkannya.” (hal. 116).

Snouck Hurgronje (lahir: 1857) adalah adviseur pada Kantoor voor Inlandsche zaken pada periode 1899-1906. Kantor inilah yang bertugas memberikan nasehat kepada pemerintah kolonial dalam masalah pribumi. Dalam bukunya, Politik Islam Hindia Belanda, (Jakarta: LP3ES, 1985), Dr. Aqib Suminto mengupas panjang lebar pemikiran dan nasehat-nasehat Snouck Hurgronje kepada pemerintah kolonial Belanda. Salah satu strateginya, adalah melakukan ‘pembaratan’ kaum elite pribumi melalui dunia pendidikan, sehingga mereka jauh dari Islam. Menurut Snouck, lapisan pribumi yang berkebudayaan lebih tinggi relatif jauh dari pengaruh Islam. Sedangkan pengaruh Barat yang mereka miliki akan mempermudah mempertemukannya dengan pemerintahan Eropa. Snouck optimis, rakyat banyak akan mengikuti jejak pemimpin tradisional mereka. Menurutnya, Islam Indonesia akan mengalami kekalahan akhir melalui asosiasi pemeluk agama ini ke dalam kebudayaan Belanda. Dalam perlombaan bersaing melawan Islam bisa dipastikan bahwa asosiasi kebudayaan yang ditopang oleh pendidikan Barat akan keluar sebagai pemenangnya. Apalagi, jika didukung oleh kristenisasi dan pemanfaatan adat. (hal. 43).

Aqib Suminto mengupas beberapa strategi Snouck Hurgronje dalam menaklukkan Islam di Indonesia: “Terhadap daerah yang Islamnya kuat semacam Aceh misalnya, Snouck Hurgronje tidak merestui dilancarkan kristenisasi. Untuk menghadapi Islam ia cenderung memilih jalan halus, yaitu dengan menyalurkan semangat mereka kearah yang menjauhi agamanya (Islam) melalui asosiasi kebudayaan.” (hal. 24).

Itulah strategi dan taktik penjajah untuk menaklukkan Islam. Kita melihat, strategi dan taktik itu pula yang sekarang masih banyak digunakan untuk ‘menaklukkan’ Islam. Bahkan, jika kita cermati, strategi itu kini semakin canggih dilakukan. Kader-kader Snouck dari kalangan ‘pribumi Muslim’ sudah berjubel. Biasanya, berawal dari perasaan ‘minder’ sebagai Muslim dan silau dengan peradaban Barat, banyak ‘anak didik Snouck’ – langsung atau pun tidak – yang sibuk menyeret Islam ke bawah orbit peradaban Barat. Tentu, sangat ironis, jika ada yang tidak sadar, bahwa yang mereka lakukan adalah merusak Islam, dan pada saat yang sama tetap merasa telah berbuat kebaikan.

Sumber : Adian Husaini, Depok, 20 April 2009/www.hidayatullah.com

Senin, 12 April 2010

Pesan Dalam Botol



Pesan dalam botol adalah pesan yang tak jelas akan ditujukan untuk siapa, mengapung dilautan yang luas dan ketika telah sampai di daratan belum tentu akan terbaca oleh seseorang. Sama dengan makna yang terkandung karikatur ini, yang menceritakan tentang suara rakyat yang mengeluh tentang beban penderitaan yang saat ini menjadi hal yang membebani hidup mereka. Seperti pesan gambar seorang petani yang menodongkan pistol ke kepalanya dan ingin bunuh diri, dikarenakan ia sudah tak sanggup menahan diri menjadi korban penggusuran lahan pertanian, akibatnya ia menjadi petani tanpa penghasilan karena tidak adanya lagi lahan yang bisa diolah yang dijadikan sumber penghasilan. Lalu pesan yang menggambarkan seorang ibu-ibu yang memikul tabung gas elpiji yang menjadi beban dalam kehidupan sehari-harinya, hal itu disebabkan oleh kebijakan pemerintah yang mengkonversikan gas menjadi bahan bakar rumah tangga, akan tetapi harganya yang amatlah mahal hingga menjadi beban untuk rakyat kecil yang tak mampu membelinya.


Dari beribu masalah yang kini terjadi di negara kita dari harga bahan bakar rumah tangga yang melambung tinggi, harga sembako yang mahal, kebijakan-kebijakan yang menjadi beban bagi masyarakat, terutama masyarakat kecil dengan tingkat perekonomian yang rendah. Beribu aspirasi dari rakyat berteriak mengadukan nasib mereka yang menderita, hanya menjadi pesan dalam botol saja, mengapung tak jelas kemana nasib mereka dan aspirasi mereka akan didengar oleh pemimpin negara.

Universitas Gunadarma

Rabu, 24 Maret 2010

Sistem Informasi website Lowongan Pekerjaan

Sistem Informasi tentang situs lamaran pekerjaan : http://www.datakarir.com/
Website ini memiliki beberapa menu pilihan yang dapat dipilih antara lain menu home, training, sertifikasi, layanan, jadwal dan kontak kami.Ada beberapa fitur yang terdapat pada website ini yang dapat memudahkan user dalam mencari lowongan pekerjaan.
Pada menu home terdapat fitur login yang kita bisa mengirim resume dan data kita ke berbagai perusahaan. Untuk mencari lowongan pekerjaan yang diinginkan, pengguna dimudahkan dengan adanya fasilitas search berdasarkan job title, location, description dan job type. Data lowongan pekerjaan pada perusahaan juga diposting pada halaman home.
Pada datakarir.com kita juga dapat mencari pekerjaan berdasarkan kategori yang diinginkan, antara lain berdasarkan kategori bidang pekerjaan dan lokasi lowongan yang tersedia. Pada halaman home juga terdapat kiat sukses dalam melamar pekerjaan.
Pada menu training kita bisa mendaftar program training yang diinginkan, program training yang ditawarkan antara lain seperti Cisco Academy, CCNA Fasttrack dan lain-lain. Pada menu jadwal terdapat rincian jadwal program training dari alamat hingga biaya yang harus disediakan. Pada website ini pengguna juga dapat berlangganan informasi lowongan via email yang akan dikirimkan secara berkala.
Desain website data karir.com cukup sederhana dan cocok untuk sebuah website yang digunakan untuk memberikan informasi dan melamar pekerjaan. Penggunaan website ini juga termasuk mudah atau user friendly dikarenakan kita hanya tinggal mendaftar/ login untuk menjadi member atau untuk mencari pekerjaan dengan menggunakan fasilitas search ataupun dengan cara manual dengan mencari berdasarkan kategori-kategori yang disediakan.
Analisa link :
Desain link yang baik dapat membantu pengguna dalam hal mencari content-content yang dibutuhkan. Selain itu, pengguna menjadi lebih mudah mengingat halaman – halaman yang telah dikunjunginya. Jika desain link buruk, maka itu menjadi masalah besar bagi web tersebut, terlebih lagi jika link yang di desain ternyata tidak mengarah pada content yang diinginkan pengguna.
Content data :
Content data yang ada pada www.datakarir.com cukup variatif dan memberikan informasi yang baik bagi user. Content data website ini juga selalu di update dengan informasi-.informasi lowongan pekerjaan terbaru.
Fasilitas search :
Fungsi pencarian pada sebuah web sangatlah penting dan website ini telah memiliki fasilitas search untuk mencari data yang dibutuhkan. Jadi para pengguna dapat dimudahkan dalam mencari informasi. Fasilitas pencari pada website ini antara lain berdasarkan job title, location, description dan job type.
Konsistensi tampilan :
Penting sekali sebuah website untuk tetap mempertahankan layout atau tampilan. Hal ini tentu saja untuk memudahkan pengguna website agar tidak bingung ketika memasuki halaman yang masih dalam satu website. Terkadang pengguna akan kebingungan jika halaman website berubah-ubah tampilannya di setiap halaman, pengguna bisa saja merasa salah memasuki halaman tersebut. Konsistensi web ini cukup baik karena tidak membingungkan pengguna.
Pemformatan teks :
Pemformatan text suatu aplikasi di rancang agar pengguna tidak kesulitan membaca sebuah content yang diberikan dan juga agar pengguna merasa nyaman sewaktu menggunakan applikasi tersebut. Pada website, jika pemformatan text tidak dilakukan dengan benar, maka sewaktu pengguna mengakses website tersebut maka pengguna akan langsung mencari website lain dikarenakan ketidaknyamanan. Website ini juga cukup baik dalam pemformatan teks nya.
Penempatan menu :
Urutan fokus mata pengguna dalam mengamati sesuatu dimulai dari bagian atas, kiri, kanan, dan terakhir adalah bagian bawah. Merujuk pada fakta ini, maka penempatan informasi paling penting yaitu menu, sebaiknya diletakkan pada bagian atas karena menu merupakan ide pokok yang mengetengahkan informasi utama yang dimiliki oleh sebuah web. Peletakan menu utama pada web ini dapat dikatakan cukup baik karena diletakkan pada bagian atas. Dengan demikian, ketika pengguna menggunakan web maka pengguna bisa langsung mengetahui konten apa saja yang ditawarkan oleh web tersebut.
Scrolling :
Pengguna web kebanyakan malas untuk melakukan scrolling dan kalaupun mereka melakukan scrolling, maka mereka hanya melakukannya sedikit saja (satu atau dua kali scrolling). Website ini kurang baik dalam penempatan content data. Pengguna harus melakukan banyak scrolling karena isi data yang terlalu panjang.
Penggunaan :
Website lemhannas ini cukup user friendly karena tidak terlalu rumit penggunaannya. User hanya tinggal memilih menu-menu yang diinginkan.
Struktur navigasi
Struktur navigasi yang digunakan pada website ini adalah struktur navigasi composite dikarenakan kita dapat berpindah dari satu menu ke menu yang lain tanpa harus berurutan serta pada aplikasi ini tida memiliki menu utama.
Contoh lowongan pekerjaan :
Lowongan Kerja Head Admin Cabang
Posted by: PLANET ELECTRINDO, PT
Posted date: 2010-Mar-23
Location: Jakarta

Head Admin Cabang


Qualification :
Min. S1, age max. 33 years old
Working experience min. 1 year
Good personality
Female
Jujur
Agressive and multi task
Bersedia Ditempatkan di Luar Kota
If you are confident that you are the right candidate we are looking for, send your application letter together with the detailed resume and a recent photograph indicating the position code in the subject of your email, within two weeks from this advertisement to : hrd electric.co.id
Nama Anggota :
Nur Indah Hidayati(18108008)http://nurindahhidayati.blogspot.com/
Fajar Imam Santoso(17108409)http://jarsparrow.blogspot.com/
Bayu bimantoro(17108333)http://b4yu27.blogspot.com/
Zulfikar(17108329)http://zulfikarmatondang.blogspot.com/
Ridwan budhi(17108215)http://budhiridwan.blogspot.com/

Sabtu, 09 Januari 2010

Persiapan Masuk Ke Dunia Kerja

Di tengah era globalisasi seperti sekarang ini, jarak dan batas negara sudah tidak menjadi kendala yang berarti bagi seseorang untuk melakukan bisnis dan mencari nafkah bagi penghidupannya. Para pencari kerja bersedia berpindah dari satu kota ke kota lain, bahkan dari satu negara ke negara lain, untuk mendapatkan pekerjaan yang mereka inginkan. Intinya, persaingan bisnis dan mencari lapangan pekerjaan menjadi semakin ketat hari-hari ini.
Bagi rekan-rekan muda yang baru lulus atau yang akan lulus dari perguruan tinggi, mungkin ada perasaan was-was. Jangankan mendapatkan pekerjaan yang diinginkan atau yang ideal, bisa mendapatkan pekerjaan saja sudah beruntung!
Ada 2 kelompok pencari kerja dengan cara pandang yang berbeda. Kelompok pertama melihat bahwa dunia kita semakin kecil dan penuh sesak sehingga kuatir jika mereka tidak akan mendapatkan pekerjaan. Sedangkan kelompok kedua, melihat sebuah cakrawala kesempatan yang luas, yang akan mereka jelajahi dengan rasa optimis untuk memandang masa depan. Sobat muda, selama bumi masih berputar, roda perekonomian akan terus berjalan, dan tentu saja, akan selalu tersedia lapangan pekerjaan.
Bagi rekan muda yang akan mencari pekerjaan, ada beberapa tips untuk mempersiapkan diri masuk ke dunia kerja.

1. Kenali bakat Anda.
Setiap manusia dibekali dengan kemampuan untuk bekerja. Pertanyaannya, apakah kita mengenali kekuatan dan kemampuan diri kita sendiri? Saat ini sudah banyak metode yang tersedia untuk mengetahui bakat dan kemampuan seseorang. Jika kita bekerja sesuai dengan bakat kita, maka kita akan menikmati pekerjaan kita dan menghasilkan tingkat produktivitas yang tinggi.

2. Kembangkan keterampilan dan pengetahuan seputar bakat Anda.
Setelah mengetahui bakat Anda, mulai asah pengetahuan di bidang yang sesuai dengan bakat tersebut. Contoh: jika Anda suka menjual barang/jasa, berarti Anda harus membaca buku-buku atau mencari sumber dari internet mengenai teknik menjual. Anda juga dapat menghadiri seminar-seminar mengenai sales dan marketing.

3. Carilah pekerjaan yang sesuai dengan bakat Anda.
Mulailah membangun pengalaman sesuai dengan bakat Anda. Jadilah orang yang profesional di bidangnya. Kumpulan cahaya yang difokuskan akan menjadi sinar laser yang tajam sehingga mampu memotong besi baja yang tebal. Demikian juga dengan hidup kita, jika kita memiliki fokus di satu bidang, suatu hari kelak kita bagaikan laser yang dapat memotong setiap bidang pekerjaan kita.

4. Milikilah mentor.
Pepatah mengatakan, "Pengalaman adalah guru yang terbaik." Kita akan menjadi ahli jika menekuni satu pekerjaan dalam kurun waktu yang cukup lama, misalnya 10 tahun. Tetapi kita dapat mempercepat proses pembelajaran kita jika ada seseorang dengan pengalaman lebih dari 10 tahun yang bersedia membimbing serta mendampingi kita dalam pekerjaan kita.

sumber: id.jobsdb.com