Senin, 17 Mei 2010

Akhir Dari Penderitaan

Sudah hampir 10 tahun tubuh ini tertidur lemas diatas ranjang yang mulai lelah menahan berat tubuh ku yang mulai kurus dan tak berdaya, penyakit ini telah memakan habis tubuh ku dan juga organ yang ada didalamnya. Aku tak menyangka kuasa Tuhan memang ada, mengapa tidak?

Saat itu aku masih sangat gagah dan penuh dengan energi yang sepertinya tak akan ada yang bisa menggantikannya atapun menandinginya. Kejadian itu terjadi dengan cepat dan merenggut semua yang aku punya. Siang hari saat ku sedang sibuk bekerja menyiapkan keperluan untuk keluarga menantu ku yang akan tiba dari Jakarta, aku merasa terlalu lelah saat itu, aku kurang banyak beristirahat rasanya aku belum tidur 3 hari lamanya, hanya untuk menyiapkan semua yang diperlukan. Maklum rumah ku cukup luas walau hanya beralaskan coran semen dan berdinding bilik dengan semen yang belum permanen. Awalnya kepala ku terasa sakit, tubuh ku berguncang dengan kencang, aku tak sanggup menahanya dan akupun ambruk dalam seketika.

Saat kejadian itu berlangsung ada suami tercinta yang segera memanggil anak ku dan tetangga ku untuk menolong ku dan membawa ku ke rumah sakit terdekat. Saat aku bangun dalam keadaan linglung dan tak mengerti mengapa dan apa yang telah terjadi, jujur saja aku sempat bertanya-tanya karena saat ku bangun sudah ada anak-anak ku dan cucu-cucu ku yang sedang menangis dan tak ku mengerti lagi nampaknya aku ini telah terserang suatu hal yang paling buruk dan akan menjadi mimpi buruk untuk mereka semua. Dan ternyata benar, kekhawatiran ku, perkiraan ku. Diaknosa doctor mengatakan aku mengalami kelumpuhan. Kali ini kelumpuhan yang tak biasa, yaitu kelumpuhan total. Aku takut, aku gelisah, aku bingung…aku bukan manusia yang mau bergantung dalam kehidupan orang lain, aku mau semua berjalan dengan kehendak ku.

Waktu terus berjalan, detik…menit…jam…hari…minggu dan terus bergulir dengan ke angkuhannya. Saat ini sudah saatnya aku menjalani pengobatan bulanan ku, yang membuat ku takut, karena aku harus di akupunktur. Aku merasa sangat kesakitan, mengapa tidak? Berat badan ku awalnya 50 kg setelah berjalan 8 bulan berat badan ku turun derastis menjadi 39 kg, aku hanya berbalut kulit dan tulang saja, tiap kali jarum itu dimasukkan hanya ada air mata dan rintihan ku dan harapan yang mulai terasa sia-sia. Aku berharap bisa berjalan dan mengatur semua langkah ku, “ya…sekarep ku!!”. Tapi itu hanya menjadi hiasan dalam malam-malam buruk ku, menjadi kegelisahan ku, ketakutan ku, dan ke khawatiran ku. Kini aku bergantung pada orang lain, aku bergantung pada suami ku, aku bergantung pada anak-anak ku. Aku benar-benar merasa gelisah dengan penyakit ku ini, rasanya hanya ingin mati dan mengakhiri semua penderitaan ku.

Tapi di kala rasa kehancuran mulai menyelimuti ku, membawa kabut duka menutupi pandanganku, saat itu lah cahaya harapan yang ku tunggu datang. Ada hal yang indah selalu terselip di tiap penderitaan dan cobaan yang ku hadapi saat ini. Aku merasa sangat bahagia, karena saat aku masih sehat dulu aku kurang berkomunikasi dengan suami, anak-anak ku dan cucu-cucu ku, kini mereka hadir dengan kebahagiaan yang mereka punya, walau tidak sama sekali menghapus ke inginan ku untuk tetap sehat, walau kemungkinannya kecil, tapi aku bangga dan bahagia, aku dapat melhat langsung perkembangan dan tingkat pertumbuhan cucu-cucu ku langsung dan mendapatkan arti sebuah keluarga besar yang sebanarnya.

Kesabaran memang sangat diperlukan ditiap cobaan, manusia hanya dapat berkehendak dan Allah lah yang menentukan apa yang pantas untuk umat-Nya. Pada tanggal 8 Nopember 2009 tepat pada jam 11.15 pagi, kebahagiaan ku telah datang membawa semua harapan yang selama ini menjadi teman yang membimbing ku menghadapi semua cobaan yang ku alami dan ternyata saat itu lah semua berakhir, aku telah di panggil oleh Sang kholik kembali ke pangkuan nya bersama kekasih ku tercinta yaitu suami ku yang menemani ku 3 hari setelah kepergian ku.

“Allah telah menakdirkan dan apa yang Dia kehendaki maka akan Dia lakukan”Al-Hadist

“Di setiap tangisan akan berujung dengan senyuman, ketakutan akan berakhir dengan rasa aman, dan kegelisahan akan sirna oleh ke damaian” Orang Bijak


sumber : http://avatar-uhuii.blogspot.com/2010/04/manusia-dan-penderitaan.html

1 komentar: