Selasa, 24 Juli 2012
Rabu, 18 April 2012
Mencari Pahlawan Indonesia
Mungkin kita semua sudah tahu apa itu pahlawan, tanpa pahlawan mungkin Indonesia belum merdeka seperti sekarang ini. Melalui perjuangan merekalah, Tuhan membebaskan kita dari belenggu penjajah hingga menjadi negara yang merdeka, seperti yang sekarang kita rasakan ini. Tetapi, apakah kita membutuhkan pahlawan hanya pada saat negara kita terjajah. Tidak saat ini pun kita sangat membutuhkan mereka. Karena kita semua tahu bangsa kita saat ini sedang dilanda berbagai macam krisis. Dari krisis kesejahteraan, dimana ketimpangan antara si kaya dan si miskin terlihat jelas, lalu krisis moral, banyak sekali masyarakat yang telah kehilangan moralnya, juga krisis kepercayaan, kita menjadi sulit mempercayai orang lain dan yang terparah dari hilangnya krisis kepecayaan ialah hilangnya rasa kepercayaan rakyat terhadap pemimpin/pemerintah. Dan masih banyak lagi krisis-krisis lain yang melanda negeri ini.
Krisis adalah takdir semua bangsa. Ia tidak perlu disesali. Apalagi dikutuk. Kita hanya perlu meyakini sebuah kaidah, bahwa masalah kita bukan pada krisis itu. Tapi pada kelangkaan pahlawan saat krisis itu terjadi. Fakta itu jauh lebih berbahaya, sebab disini tersimpan isyarat kematian sebuah bangsa.
Pahlawan bukanlah orang suci dari langit yang diturunkan ke bumi untuk menyelesaikan persoalan manusia dengan mukjizat, secepat kilat untuk kemudian kembali ke langit. Pahlawan adalah orang biasa yang melakukan pekerjaan-pekerjaan besar, dalam sunyi yang panjang, sampai waktu mereka habis.
Mereka tidak harus dicatat dalam buku sejarah. Atau dimakamkan di Taman Makam Pahlawan. Mereka juga melakukan dosa. Mereka bukan malaikat. Mereka hanya manusia biasa yang berusaha memaksimalkan seluruh kemampuannya untuk memberikan yang terbaik bagi orang-orang di sekelilingnya. Mereka merakit kerja-kerja kecil jadi sebuah gunung: karya kepahlawanan adalah tabungan jiwa dalam masa yang lama. Orang-orang biasa yang melakukan kerja-kerja besar itulah yang kita butuhkan di saat krisis. Bukan orang-orang yang tampak besar tapi hanya melakukan kerja-kerja kecil lalu menulisnya dalam autobiografinya.
Bangsa Amerika pernah mengalami depresi ekonomi terbesar dalam sejarah dari tahun 1929 hingga 1937. selang lima tahun setelah itu, tepatnya tahun 1942, mereka memasuki Perang Dunia Kedua, dan mereka menang. Selama masa itu, mereka dipimpin oleh seorang pemimpin yang lumpuh, dan satu-satunya presiden yang pernah terpilih sebanyak empat kali, FD. Rosevelt. Tapi krisis itu telah membesarkan bangsa Amerika; selama masa depresi mereka menemukan teori-teori makroekonomi yang sekarang kita pelajari di bangku kuliah dan menjadi pegangan perekonomian dunia. Mereka juga memenangkan PD II dan berkuasa penuh dimuka bumi hingga saat ini.
Itulah yang terjadi ketika krisis dikelola oleh tangan-tangan dingin para pahlawan; mereka mengubah tantangan menjadi peluang, kelemahan menjadi kekuatan, kecemasan menjadi harapan, ketakutan menjadi keberanian, dan krisis menjadi berkah.
Lorong kecil yang menyalurkan udara pada ruang kehidupan sebuah bangsa yang tertutup oleh krisis adalah harapan. Inilah inti kehidupan ketika tidak ada lagi kehidupan. Inilah benteng pertahanan terakhir bangsa itu. Tapi benteng itu dibangun dan diciptakan oleh para pahlawan. Mungkin mereka tidak membawa janji pasti tentang jalan keluar yang instan dan menyelesaikan masalah. Tapi mereka membangun inti kehidupan; mereka membangun dara hidup dan kekuatan yang tertidur disana, di atas alas ketakutan dan ketidakberdayaan. Itulah yang dilakukan Rosevelt. Bangsa yang sedang mengalami krisis, kata Rosevelt, hanya membutuhkan satu hal; motivasi. Sebab bangsa itu sendiri, pada dasarnya, mengetahui jalan keluar yang mereka cari.
Sebuah kehidupan yang terhormat dan berwibawa yang dilandasi keadilan dan dipenuhi kemakmuran masih mungkin dibangun di negeri ini. Untaian Zamrud Khatulistiwa ini masih mungkit dirajut menjadi kalung sejarah yang indah. Tidak peduli seberapa berat krisis yang melanda kita saat ini. Tidak peduli seberapa banyak kekuatan asing yang menginginkan kehancuran bangsa ini.
Masih mungkin. Dengan satu kata: para pahlawan. Tapi jangan menanti kedatangannya atau menggodanya untuk hadir ke sini. Sekali lagi, jangan pernah menunggu kedatangannya, seperti orang-orang lugu yang tertindas itu; mereka menunggu datangnya Ratu Adil yang tidak pernah datang.
Mereka tidak akan pernah datang. Mereka bahkan sudah ada disini. Mereka lahir dan besar di negeri ini. Mereka adalah aku, kau dan kita semua. Mereka bukan orang lain.
Mereka hanya belum memulai. Mereka hanya perlu berjanji untuk merebut takdir kepahlawanan mereka; dan dunia akan menyaksikan gugusan pulau-pulau ini menjelma menjadi untaian kalung zamrud kembali yang menghiasi leher sejarah.
Membuat Bootable USB Flash Disk untuk Windows 7 dan Windows XP
Seiring berjalannya waktu, komputer atau laptop biasanya akan menjadi berat dan lambat. Penyebabnya bisa bermacam-macam, seperti: terlalu banyak aplikasi yang terinstal, registry yang sudah tidak optimal karena sering install dan uninstall, atau bahkan ada file system yang corrupt karena terkena virus atau trojan.
Dalam beberapa kasus, masalah-masalah tersebut bisa diselesaikan satu persatu secara parsial. Namun tidak jarang juga, masalahnya sudah sedemikian kompleks sehingga cara terbaik untuk menyelesaikannya adalah dengan install ulang OS. Bagaimanapun, adalah suatu keniscayaan bahwa suatu saat laptop atau komputer perlu untuk di-install ulang sistem operasinya.
Metode yang umum untuk meng-install ulang OS Windows adalah dengan menggunakan bootable CD/DVD Windows yang sudah ada. Namun hal ini ternyata menjadi masalah tersendiri khususnya bagi komputer atau laptop yang CD/DVD ROM-nya sudah rusak. Hal ini lumrah terjadi mengingat CD/DVD ROM memang perangkat yang relatif lebih mudah rusak. Selain itu, beberapa tipe netbook yang beredar sekarang sengaja tidak dilengkapi dengan DVD ROM untuk menekan harga jual. Lalu bagaimana mereka bisa melakukan install ulang? Apakah harus membeli DVD external?
Untungnya sejak beberapa tahun yang lalu, motherboard komputer/laptop/netbook sudah dilengkapi dengan fitur yang memungkinkan untuk melakukan booting dari USB. Dengan adanya fitur ini maka menjadi memungkinkan untuk melakukan booting dari USB Flash Disk (UFD). Tentu saja UFD perlu kita siapkan sedemikian rupa agar bisa digunakan untuk keperluan ini. Di artikel ini akan dibahas mengenai cara untuk membuat Bootable UFD untuk Windows 7 dan Windows XP.
WINDOWS 7
Yang dibutuhkan:
- Source Installer Windows 7. Kalau source Anda berbentuk DVD maka Anda butuh DVD ROM (bagi yang tidak punya bisa pinjam DVD ROM external ataupun pinjam laptop/komputer teman yang DVD ROM-nya masih bagus, hehe..). Kalau source Anda berbentuk ISO maka Anda tidak perlu DVD ROM lagi tentunya.
- UFD minimal 4G. Kalau Source Installer Windows 7 Anda sudah include Service Pack 1, kemungkinan 4G tidak cukup jadi Anda butuh UFD yang lebih besar. Dalam contoh ini saya menggunakan UFD 8G.
- Cara ini hanya bisa dilakukan under Windows Vista atau Windows 7. Jadi jika OS yang sedang Anda gunakan adalah Windows XP maka Anda tidak bisa melakukan cara ini.
Langkah-langkahnya:
- Siapkan dan colokkan UFD. Pastikan data-datanya sudah dibackup karena selama proses nanti UFD akan diformat.
- Buka Start -> All Programs -> Accessories, lalu klik kanan pada Command Prompt dan pilih Run As Administrator.
- Jika muncul windows UAC klik saya Yes.
- Ketik DISKPART lalu tekan Enter.
- Ketik LIST DISK lalu tekan Enter.
- Perhatikan letak UFD Anda ada di Disk nomor berapa. Dalam ilustrasi di atas terlihat bahwa UFD saya ada di Disk nomor 2. Sehingga selanjutnya ketik SELECT DISK 2, lalu tekan Enter.
- Ketik CLEAN lalu tekan Enter.
- Ketik CREATE PARTITION PRIMARY lalu tekan Enter.
- Ketik SELECT PARTITION 1 lalu tekan Enter.
- Ketik ACTIVE lalu tekan Enter.
- Ketik FORMAT FS=NTFS lalu tekan Enter. Selanjutnya tunggu sampai proses format selesai 100%.
- Ketik ASSIGN lalu tekan Enter.
- Ketik EXIT lalu tekan ENTER. Sampai disini biarkan dulu window Command Prompt, jangan ditutup dulu karena nanti kita akan kembali ke sini lagi.
- Siapkan Source Installer Windows 7 Anda. Jika dalam bentuk DVD masukkan ke DVD ROM, jika dalam bentuk ISO segera mount dengan aplikasi virtual drive yang Anda punya.
- Perhatikan baik-baik direktori atau drive letter tempat Source Installer Windows 7 tersebut. Dalam contoh ini punya saya ada di drive E.
- Kembalilah ke window Command Prompt lagi. Sekarang kita ingin masuk ke direktori tempat Source Installer Windows 7 tersebut (dalam contoh ini ada di drive E). Jadi ketik E: lalu tekan Enter.
- Ketik CD BOOT lalu tekan Enter.
- Perhatikan baik-baik drive letter UFD Anda. Dalam contoh ini UFD saya ada di drive I. Jadi ketikkan BOOTSECT /NT60 I: lalu tekan Enter (seumpama UFD Anda ada di K, maka perintah yang harus diketik adalah BOOTSECT /NT60 K:).
- Window Command Prompt sekarang sudah bisa ditutup. Selanjutnya tinggal meng-copy semua file yang ada di Source Installer Windows 7 ke UFD Anda.
- Ketika akan digunakan jangan lupa untuk men-set BIOS supaya bisa melakukan booting dari USB.
- Hasilnya UFD Anda pun bisa digunakan untuk install ataupun repair Windows 7
WINDOWS XP
Yang dibutuhkan:
- Source Installer Windows XP. Kalau source Anda berbentuk DVD maka Anda butuh DVD ROM (bagi yang tidak punya bisa pinjam DVD ROM external ataupun pinjam laptop/komputer teman yang DVD ROM-nya masih bagus, hehe..). Kalau source Anda berbentuk ISO maka Anda tidak perlu DVD ROM lagi tentunya.
- UFD minimal 2G.
- Download file MYA.zip di sini. File tersebut berisi folder MYA yang didalamnya ada 3 aplikasi penting yaitu BootSect, PeToUSB, dan USB_Prep8. Extract folder MYA ke harddisk Anda. Dalam contoh ini folder MYA saya extract ke (D:).
Langkah-langkahnya:
- Masuklah ke D: -> MYA -> PeToUSB_3.0.0.7 lalu klik kanan PeToUSB dan pilih Run as administrator.
- Bila muncul window UAC klik saja Yes.
- Akan muncul window PeToUSB. Pastikan Anda mencontreng dan mengisi pilihan seperti yang dilingkari merah dibawah ini. Kalau sudah klik Start.
- Akan ada konfirmasi continue. Klik Yes.
- Akan ada peringatan sekali lagi. Klik Yes.
- Setelah format selesai, klik OK.
- Buka Start -> All Programs -> Accessories, lalu klik kanan pada Command Prompt dan pilih Run As Administrator.
- Jika muncul windows UAC klik saya Yes.
- Ketik D: lalu tekan Enter. Selanjutnya ketik CD MYABOOTSECT kemudian tekan Enter.
- Perhatikan baik-baik drive letter UFD Anda. Dalam contoh ini UFD saya ada di drive G. Jadi ketikkan BOOTSECT /NT52 G: lalu tekan Enter (seumpama UFD Anda ada di K, maka perintah yang harus diketik adalah BOOTSECT /NT52 K:).
- Ketik CD.. lalu tekan Enter. Selanjutnya ketik CD USB_PREP8 kemudian tekan Enter.
- Ketik USB_PREP8 kemudian tekan Enter. Akan muncul beberapa keterangan. Tekan saja sembarang tombol.
- Selanjutnya akan ada beberapa jenis pilihan. Sebelumnya siapkan dulu Source Installer Windows XP Anda. Jika dalam bentuk DVD masukkan ke DVD ROM, jika dalam bentuk ISO segera mount dengan aplikasi virtual drive yang Anda punya.
- Ketik angka 1 lalu tekan Enter.
- Pilih drive tempat Source Installer Windows XP Anda berada.
- Ketika angka 3 lalu tekan Enter.
- Masukkan drive letter UFD Anda. Karena tadi UFD ada di drive G maka ketikkan G lalu tekan Enter.
- Ketik angka 4 lalu tekan Enter. Selanjutnya akan muncul konfirmasi apakah Anda yakin untuk melakukan format. Ketik saja Y kemudian tekan Enter.
- Tunggu sampai proses format selesai. Lalu tekan sembarang tombol.
- Program akan melakukan proses, tunggu saja beberapa saat. Jika sudah muncul tampilan seperti di bawah ini tekan saja sembarang tombol.
- Akan muncul window konfirmasi. Klik Yes dan tunggu beberapa saat sampai proses selesai.
- Jika sudah selesai, akan muncul window Change Migrate seperti di bawah ini. Klik saja Yes.
- Klik Yes lagi untuk Unmount Virtual Drive.
- Setelah itu tekan sembarang tombol dua kali dan UFD kini sudah siap untuk digunakan.
- Ketika akan digunakan jangan lupa untuk men-set BIOS supaya bisa melakukan booting dari USB.
- Untuk booting pertama kali pilih option nomor satu (TXT Mode). Setelah membuat partisi dan format harddisk serta copy file, komputer/laptop akan restart. Kali ini pilih option nomor dua (GUI Mode).
Demikian penjelasan untuk membuat Bootable USB Flash Disk untuk Windows 7 dan Windows XP. Semoga bisa membantu Anda, khususnya bagi yang tidak memiliki DVD ROM. Selamat mencoba!
Sumber : FASTNCHEAPKecerdasan Intelektual (IQ), Kecerdasan Emosional (EQ) dan Kecerdasan Spiritual (SQ)
1. Kecerdasan Intelektual (IQ)
Kecerdasan ini ditemukan pada sekitar tahun 1912 oleh William Stern. Digunakan sebagai pengukur kualitas seseorang pada masanya saat itu, dan ternyata masih juga di
Kecerdasan ini terletak di otak bagian Cortex (kulit otak). Kecerdasan ini adalah sebuah kecerdasan yang memberikan kita kemampuan untuk berhitung, bernalogi, berimajinasi, dan memiliki daya kreasi serta inovasi. Atau lebih tepatnya diungkapkan oleh para pakar psikologis dengan “What I Think“.
2. Kecerdasan Emosional (EQ)
Mulai menjadi trend pada akhir abda 20. Kecerdasan ini di otak berada pada otak belakang manusia. Kecerdasan ini memang tidak mempunya ukuran pasti seperti IQ, namun kita bisa merasakan kualitas keberadaannya dalam diri seseorang. Oleh karena itu EQ lebih tepat diukur dengan feeling.
Kecerdasan emosional digambarkan sebagai kemampuan untuk memahami suatu kondisi perasaan seseorang, bisa terhadap diri sendiri ataupun orang lain. Banyak orang yang salah memposisikan kecerdasan Emosional ini di bawah kecerdasan intelektual. Tetapi, penelitian mengatakan bahwa kecerdasan ini lebih menentukan kesuksesan seseorang dibandingkan dengan kecerdasan sosial. Kecerdasan ini lebih tepat diungkapkan dengan “What I feel”
3. Kecerdasan Spiritual (SQ)
Pertama kali digagas oleh Danar Zohar dan Ian Marshall, masing-masing dari
Kecerdasan ini terletak dalam suatu titik yang disebut dengan God Spot. Mulai populer pada awal abad 21. Melalui kepopulerannya yang diangkat oleh Danar Zohar dalam bukunya Spiritual Capital dan berbagai tulisan seperti The Binding Problem karya Wolf Singer.
Kecerdasan inilah yang menurut para pakar sebagai penentu kesuksesan seseorang. Kecerdasan ini menjawab berbagai macam pertanyaan dasar dalam diri manusia. Kecerdasan ini menjawab dan mengungkapkan tentang jati diri seseorang, “Who I am“. Siapa saya? Untuk apa saya diciptakan?
Bagaimana Kecerdasan Intelektual (IQ) Saja Tanpa Kecerdasan Emosional (EQ)?
Sahabatku, banyak di dunia ini hanya diukur dari kecerdasan IQ saja. Padahal menurut penelitian para pakar, kecerdasan IQ hanya menyumbang 5% (maksimal 10%) dalam kesuksesan seseorang. Mulai dari kita belajar di Sekolah Dasar dari sistem NEM sampai kuliah dengan sistem IPK. Bahkan tidak jarang banyak perusahaan yang merekrut seseorang berdasarkan dari test IQ saja.
Seperti apa IQ tanpa EQ? Coba kita pahami melalui kisah berikut
Eki memang tidak terlalu pintar dalam mata kuliah statistik. Entah kenapa pelajaran ini terasa berat dan susah ‘nyantol’ di otaknya. Di semester kemaren dia mendapatkan nilai D untuk pelajaran ini. Namun Eki tidak putus asa, semester berikutnya dia mencoba lagi. Berbagai ramuan penahan rasa kantuk dia minum hampir setiap malamnya hanya untuk menjadi teman penahan agar tetap melek dan konsen dalam belajar. Akhirnya masa akhir semester pun tiba, dan kini dia mendapatkan nilai B. Betapa senangnya Eki ketika itu, rasanya ingin dia memberikan bingkai figura daftar nilai B tersebut dan memasangnya di kamar untuk jadi kenangan sampai akhir hidup.
Di saat kesenangannya itu dia bercerita kepada Iko salah satu seorang temannya. “Ko akhirnya statistik ku dapet nilai B“, ujar Eki dengan hebohnya bagai mendapatkan durian runtuh.
“Ah baru dapat nilai B saja udah seneng, aku yang dapet A aja biasa-biasa aja“, sahut Iko. Iko memang terkenal pintar di kelasnya. Tak pernah luput darinya rangking 3 besar semenjak SD.
Eki yang saat itu sedang berbinar-binar tiba-tiba langsung menciut hatinya ketika mendegar komentar dari Iko. Bagaikan kompor yang sedang menyulut tinggi tiba-tiba padam karena tersiram air.
Coba kita lihat bagaimana sikap yang ditunjukkan oleh Iko. Memang dia pintar, tetapi tidak mampu memahami perasaan yang dialami oleh Eko. Banyak orang di dunia ini yang pintar namun tidak mampu berkomunikasi secara perasaan kepada orang lain. Bagaikan paku yang pernah dihujam ke sebatang kayu, walaupun bisa dicopot kembali namun lubang itu akan masih tetap ada.
Sekarang kita lihat bagaimana EQ bekerja terhadap situasi seperti ini
“Hi, kenapa kamu terlihat sedih hari ini Ki?” sapa Intan begitu masuk ke kelas.
“Yah, aku cuman dapet nilai B dalam statistik” ujar Eki dengan nada lesu karena habis terciutkan oleh perkataan si Iko.
“Wow hebat donk, kamu ngulang lagi
“Iya, tapi si Iko dapet A dan begitu aku cerita kepadanya….“
“Yaah… kamu tau sendiri
Dan senyuman Eki mulai terlihat di bibirnya.
Begitulah EQ itu bekerja dan mampu memberikan kesuksesan dalam diri kita. EQ dan komunikasinya yang baik mampu memberikan apresiasi ke dalam diri sendiri dan orang lain seperti yang dilakukan Intan. Walau Intan sebenarnya juga tidak kalah pintarnya dalam pelajaran dibandingkan Iko, namun dia juga pintar memahami perasaan orang lain. EQ membantu kita menjadi seseorang yang sukses dalam bersosial dan berkehidupan.
Bagaimana Kecerdasan Intelektual (IQ) dan Kecerdasan Emosional (EQ) Tanpa Kecerdasan Spiritual (SQ)?
Kita sudah paham apa itu IQ dan EQ serta bagaimana keduanya apabila bekerja bersinergi. Namun apabila kedua kecerdasan tersebut tidak disinergikan dengan SQ maka akan berakibat fatal. SQ sendiri bukanlah untuk menjadi “ahli pertapa”, duduk termenung dan diam menikmati indahnya spiritualitas.
Seperti apa punya IQ dan EQ tanpa SQ?
Banyak orang cakap dan pintar di dunia ini, salah satunya adalah Hittler. Kita semua mengenal Hittler sebagai pemimpin yang handal. Mampu mempengaruhi sebagian belahan dunia untuk berada di dalam kekuasaannya. Perlu diketahui pula, hittler termasuk salah seorang pempimpin yang hebat dalam hal IQ dan EQ. Buktinya dia mampu dielu-elukan oleh para pengikutnya. Bahkan ada sebuah statemen yang berasal dari dia, “Seribu kebohongan akan menjadi satu kebenaran“.
Namun dibalik kejayaannya, dia mempunyai niatan yang buruk. Tujuan yang tidak mulia. Itulah gambaran cakap IQ dan EQ namun tanpa SQ, tidak menyadari makna/value dalam diri serta siapa dirinya dan untuk apa dirinya diciptakan.
Contoh lain adalah, Yakuza. Kita mengenal berbagai bentuk sindikat di dunia. Kalau di Itali ada namanya mafia, di Jepang dikenal dengan Yakuza. Sebuah sindikasi Yakuza terdiri dari orang-orang yang hebat dan solid. Mereka memiliki kemampuan berbisnis dan berorganisasi dengan cakap. Kultur mereka mempunyai semangat juang yang tinggi, loyalitas yang hebat, serta solidaritas yang kuat. Namun jeleknya tujuan mereka (pemaknaan/value) bukan pada tujuan yang mulia. Bahkan apabila mereka melakukan kesalahan yang mengakibatkan membahayakan temannya, mereka harus memotong jari mereka.
Bagaimana di Indonesia? Tentu saja di
Bahkan menurut sebuah penelitian, kunci terbesar seseorang adalah dalam EQ yang dijiwai dengan SQ. Banyak seseorang yang diPHK dari pekerjaannya bukan karena mereka tidak pintar, bukan karena mereka tidak pintar mengoperasikan sesuatu, bahkan bukan karena ketidak mampuannya berkomunikasi. Tetapi karena tidak memiliki integritas. Tidak jujur dan tidak bertanggung jawab.
Inilah gambaran bagaimana SQ masih belum bekerja di banyak sistem di bumi ini.
IQ digambarkan sebagai “What I think?“, EQ “What I Feel”, dan SQ adalah kemampuan menjawab “Who I am“. Siapa saya? Dan untuk apa saya diciptakan. Tuhan Maha Adil, sebenarnya kita memiliki semua kecerdasan ini tetapi tidak pernah kita asah bahkan kita munculkan. Untuk menjadi seorang pribadi yang sukses kita harus mampu menggabungkan dan mensinergikan IQ, EQ, dan SQ. Ilmu tanpa hati adalah buta, sedangkan ilmu tanpa hati dan jiwa adalah hampa. Ilmu, hati, dan jiwa yang bersinergi itulah yang memberikan makna.
Partisipasi Publik Dalam Pemberantasan Korupsi Melalui Sosial Media
Banyak diantara kita yang beranggapan bahwa pemberantasan korupsi semata-mata hanya tanggungjawab KPK atau pemerintah. Padahal, kita ketahui bersama, KPK memiliki keterbatasan baik SDM, anggaran dan jaringan dalam upaya pemberantasan korupsi. Institusi utama pemberantasan korupsi tetap berada di Kejaksaan dan Polri yang punya anggaran puluhan kali lipat dibandingkan KPK. Demikian juga dengan jumlah penyidik, KPK hanya punya 200 penyidik. Kejaksaan punya 17.000 dan Polri punya ratusan ribu penyidik. KPK juga saat ini sedang lumpuh. Sakit parah. Internalnya diobok-obok dan anggotanya ada yang berkhianat. Banyak tangan-tangan jahat bermain di KPK. KPK dengan anggaran yang hanya 500 Milyar dan kondisinya saat ini, jelas tak mampu berbuat banyak berantas korupsi yang semakin menggila dimana-mana. KPK saat ini juga overload. Puluhan ribu laporan kasus korupsi menumpuk. Tidak bisa diproses karena keterbatasan SDM dan anggaran.
Jika rakyat tahu dan sadar betapa banyaknya kasus besar yang sampai saat ini masih menumpuk di Polri, Kejaksaan& KPK, pasti rakyat akan stress. Sementara itu Kejaksaan dan Polri juga jauh panggang dari api, alias tak bisa diharapkan. Institusi mereka kotor penuh lumpur. Kasus suap Miranda yang seperti odong-odong itu saja adalah kasus 6 tahun yang belum juga jelas kemana arah penyelesaiannya. Apalagi kasus rekening gendut polisi. Kasus besar lain seperti kasus century, kasus IT KPU, kasus recovery migas, dll, juga tidak akan jelas penyelesaiannya. Jadi jangan pernah berharap banyak KPK bisa selesaikan kasus-kasus baru. Kasus lama saja masih antri panjang..bertahun-tahun baru disentuh.
SBY sebagai kepala negara dan presiden juga tidak bisa kita harapkan. Dia yang dulu bicara berdiri dibarisan terdepan dan acungkan pedang, teryata dusta. SBY yang sebenarnya sebagai orang yang paling berkuasa, paling berwenang dan punya kemampuan untuk berantas korupsi ternyata presiden yang sangat lebay. SBY yang punya kendali terhadap Kejaksaan dan Polri seharusnya bisa mendorong kedua instansi itu untuk berantas korupsi. Tapi SBY malah sebaliknya. SBY saat ini menjadi sosok penghalang utama dan beban terberat dalam upaya pemberantasan korupsi. SBY penyebab utama kegagalan pemberantas korupsi. Kasus-kasus korupsi besar saat ini tak telepas dari peran sekeliling SBY. Mereka jadi bagian terbesar mafia korupsi di negara ini. Singkatnya : negara gagal total dalam upaya pemberantasan korupsi. Faktor utamanya adalah kepemimpinan SBY yang lemah, lamban dan penakut. Media massa juga tidak bisa diharapkan terlalu banyak. Masing-masing media massa punya politik dan kebijakan sendiri. Ada kepentingan bisnis dll. Jadi salah satu pilihan pemberantasan korupsi dari sedikit pilihan yang tersisa adalah melalui sosial media seperti twitter dan facebook.
Sosial media ini tidak bisa disepelekan atau dipandang sebelah mata. Informasi-informasi terkait korupsi dan sejenisnya terbukti cukup efektif melawan korupsi. Ambil contoh kasus terbaru.. Ketika beberapa waktu lalu ada kultwit kasus korupsi adik kandung Menko Hatta Rajasa, malam itu juga info sampai. Semua pihak yang terkait langsung gemetar ketakutan dan menteri terkait langsung ngamuk-ngamuk marahi adik dan stafnya..suap dikembalikan. KPK juga langsung bereaksi dan mulai pantau pelaksanaan tender proyek 2 Triliun di Kementan. Intinya : keadaan berobah jd lebih baik. Demikian juga halnya dengan kasus-kasus korupsi yang pernah ditwitkan di twitland..ada usaha penyelamatan, tiarap, atau proses penyelidikan pada kasusnya. Kita tidak bisa dan tidak boleh abaikan pengaruh twitter atau fesbook. Di timur tengah sudah terbukti mampu gulingkan rezim korup dan zhalim. Sosial media dapat jadi pesan atau informasi berantai yang masuk menerobos ruang kerja sampai ruang tidur. Terbukti efektif.
Efektifitas sosial media ini mencukup banyak bidang..politik, sosial sampai bisnis. Itu sebabnya nilai ekomoni pengelola sosial media luar biasa besar. Upaya penegakan hukum hanya bisa berhasil jika semua pihak tak henti terus teriakan kritik terhadap rezim SBY yang penuh kebusukan dan kemunafikan ini. Karena sesungguhnya melalui sosial media kita terhubung satu sama lain. Dimana pun berada dan kapan saja. Ini sebuah kekuatan yg luar biasa besar. Kekuatan yang luar biasa besar ini harus kita manfaatkan sebesar-besarnya untuk kemaslahatan rakyat, bangsa dan negara. Sayang jika tidak kita manfaatkan. Sekarang ini pejabat-pejabat tinggi kita juga mengawasi dan perhatikan lini massa di twitter atau di FB. Demikian juga seluruh komponen bangsa yang lain. Saya yakin, jika secara terus menerus kita mendesak SBY & para pemimpin kita untuk kembali ke jalan yg benar, hati nurani mereka akan terusik. Demikian juga hati para penegak-penegak hukum kita. Setidaknya mereka merasa malu untuk terus turut serta atau terlibat dalam praktek korupsi. Jika mereka tetap merasa tak terusik, tak malu dan tetap mandi di kubangan lumpur tersebut, kita terus teriakan di sosial media sampai mereka masuk penjara. Yang jelas, apapun yang kita lakukan, sekecil apapun kontribusi kita dalam upaya pemberantasan korupsi, insya Allah akan jadi amal ibadah kita. Tak ada kebaikan yang percuma. Tak perjuangan yang tak berhasil. Setidaknya di mata Tuhan. Amiin.
Sumber : TrioMacan2000 dengan sedikit editing.
Senin, 16 April 2012
Pesan Dalam Botol
Negara yang sudah tidak mempedulikan nasib rakyatnya. Kira-kira seperti itulah maksud pesan yang ingin disampaikan dalam botol tersebut. Banyaknya kebijakan pemerintah yang hanya menguntung para pemilik modal membuat rakyat kecil semakin menderita. Kegagalan pemerintah dalam mengelola sumber energi berdampak langsung pada rakyat. Bayangkan saja ditengah himpitan ekomomi masyarakat dipaksa beralih dari minyak tanah ke tabung elpiji. Walaupun pemerintah memberikan kompor gratis kepada masyarakat yang kurang mampu, tetap saja masyarakat yang kurang mampu merasa keberatan untuk membeli sebuah tabung gas 3 kg seharga lebih dari sepuluh ribu. Kebijakan konversi minyak tanah ke gas memang dirasa kurang populis oleh masyarakat. Tetapi pemerintah beralasan program konversi itu untuk menghemat subsidi BBM yang terus membengkak akibat terus melambungnya harga minyak dunia. Indonesia memang memproduksi minyak mentah, tetapi ketidakmampuan mengelola minyak mentah membuat Indonesia tersandera harga minyak internasional. Hal itulah yang membuat pemerintah kewalahan dalam mensubsidi BBM untuk kebutuhan rakyatnya. Akibatnya lagi-lagi rakyatlah yang dikorbankan
Selain kasus konversi gas, kebijakan pemerintah dalam alih fungsi lahan juga sering merugikan rakyat kecil. Banyaknya kasus sengketa agraria menandakan betapa buruknya pendataan tanah yang dilakukan pemerintah. Rakyat sering dikorbankan ketika para pemilik modal hendak mendirikan pabriknya di lahan-lahan pertanian. Banyak rakyat yang sudah menuntut keadalian, tetapi tidak pekanya pemerintah terhadap rakyat membuat jeritan rakyat tidak terdengar. Persis seperti gambar diatas, rakyat seperti berteriak menuntut keadilan tetapi dari dalam botol, sehingga apa yang diteriakinya tidak akan terdengar.